Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

3 Pesan Penting dari Turnamen "Memanasi Mesin" di Pelatnas PBSI

26 Juli 2020   14:49 Diperbarui: 26 Juli 2020   17:07 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara di ganda putri, pasangan muda, Ribka Sugiarto dan Siti Fadia Silva tampil sebagai juara setelah mengalahkan pasangan dadakan, Apriani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso di final. Di ganda putri, Apriani memang "dipecah" dari pasangannya, Greysia Polii.

Di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting jadi juara usai mengalahkan Shesar Rhustavito di laga final. Lalu, di tunggal putri yang dimainkan terakhir, Gregoria Mariska tampil jadi juara usai mengalahkan juniornya, Putri Kusuma Wardani di final, Jumat (24/7).

Pesan penting dari turnamen internal PBSI

Nah, selain memberikan kesempatan kepada pemain untuk "memanasi mesin" dan merasakan nuansa pertandingan serta pemberian hadiah bagi pemenang, turnamen internal ini juga menyisakan beberapa pesan penting bagi PBSI.

Ya, ada beberapa pesan penting atau lebih tepatnya bisa disebut "pekerjaan rumah" (PR) bagi induk olahraga bulutangkis di tanah air ini merujuk penampilan atlet-atlet pelatnas di turnamen internal tersebut.

Apa saja?

Pertama dan menurut saya paling penting adalah soal konsistensi. Yakni bagaimana menjaga konsistensi penampilan pemain-pemain andalan di masa kevakuman turnamen seperti ini. Apakah level penampilan mereka tetap terjaga atau malah ambyar.

Bila merujuk pada lima juara di turnamen ini, ada tiga nama yang menjadi unggulan 1 dan akhirnya juara. Yakni Praveen/Melati, Anthony Ginting, dan Gregoria Mariska. Artinya, mereka bisa tampil sesuai ekspektasi merujuk pada kualitas dan pengalaman mereka.

Praveen/Melati menunjukkan bahwa saat ini mereka memang pasangan ganda campuran terbaik Indonesia. Ginting juga memberi bukti bahwa dia yang terbaik di tunggal putra. Begitu juga dengan Gregoria Mariska di tunggal putri.

Predikat terbaik itu tentu membuat mereka akan menjadi andalan sekaligus harapan utama bagi Indonesia di turnamen-turnamen internasional perorangan maupun beregu.

Karenanya, PR bagi para pelatih di PBSI agar mereka tetap konsisten berada di level terbaiknya. Jangan sampai, karena lama tidak bertanding, ketika turnamen nanti kembali dimulai, penampilan mereka malah menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun