Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Di Profesi Apa Saja, Jadilah Orang yang Bisa Dipercaya

16 Juni 2020   16:34 Diperbarui: 16 Juni 2020   16:38 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di profesi apa saja, mendapatkan kepercayaan orang lain merupakan kunci sukses. Berawal dari dipercaya, kesempatan akan datang/Foto: Hipwee.com

Dari dipercaya orang, seorang pedagang bakso akan bisa mendapatkan pemasukan besar. Sebab, orang percaya bahwa bakso yang dijualnya memang terbuat dari bahan pilihan. Bukan dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Rasanya pun enak.

Dari dipercaya, seorang yang bekerja kantoran, bisa mendapatkan kesempatan naik jabatan. Sebab, atasan di kantor tentu tidak melek mata terhadap hasil pekerjaannya yang memang sesuai dengan target.

Cerita penjual air minum galon
Perihal keuntungan menjadi orang yang bisa dipercaya bisa bermanfaat di profesi apapun ini, saya menemukannya langsung di lingkungan perumahan tempat tinggal saya.

Di perumahan saya, ada dua orang penjual air minum galon dan air bersih yang bersaing mendapatkan pelanggan. Jualan mereka sama. Jam operasional mereka juga sama. Wilayah jualan mereka juga sama.

Sebab, tidak ada pengaturan mereka jualan di mana. Semisal penjual A yang lebih dulu berjualan, hanya melayani warga yang tinggal di blok sekian. Lalu penjual B yang muncul belakangan, hanya boleh melayani warga di blok sekian. Tidak ada aturan begitu.  

Bila begitu yang menentukan hanyalah cara mereka dalam melayani pelanggannya. Sebab, mereka tidak menjual masakan yang rasanya bisa beda. Lha wong air galon yang tinggal dikirim, 'rasanya' sama saja. Warga hanya memilih yang menurut mereka paling bisa dipercaya.

Karena pernah berlangganan dua-duanya, saya bisa mengetahui sedikit karakter mereka. Orang pertama yang merintis usaha jualan galon ini lebih dulu, lumayan cuek. Tidak banyak omong. Juga tidak banyak senyum. Tapi orangnya cekatan melayani pesanan.

Saya dan beberapa tetangga, awalnya berlangganan dia. Karena memang, kala itu, hanya dia seorang yang berjualan keliling. Daripada harus beli air minum galon ke minimarket, lebih baik pesan ke dia.

Masalahnya, dia kurang melek teknologi informasi. Ketika era WhatsApp (WA) booming, dia masih memakai telepon yang pakai kode area wilayah. Sebut saja 031 untuk wilayah Sidoarjo.

Terkadang, ketika memesan galon, saat menelpon nomor telpon tersebut, tidak langsung direspons. Tidak diangkat. Jadilah kami yang memesan, harus datang langsung ke rumahnya di kampung (keluar kompleks perumahan). Atau bila beruntung, mendapati dia sedang mengirim pesanan di perumahan sehingga bisa dipesan.

Nah, dalam situasi seperti itu, datanglah penjual kedua ke kompleks perumahan kami. Jualannya sama. Orangnya juga pendiam dan cenderung pemalu. Tapi, penjual kedua ini lebih melek teknologi. Orang bisa memesan galon lewat WA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun