Polling. Jajak pendapat.
Apakah sampean (kamu) termasuk orang yang percaya dengan akurasi kebenaran dari hasil jajak pendapat. Menganggap polling sebagai bagian penyelidikan pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ataukah sebaliknya, kamu menganggap polling tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya. Bahkan, cenderung melihatnya sekadar 'pesanan' dari pihak tertentu.
Atau malah, sikap sampean terhadap hasil polling mengikuti ke mana arah angin berhembus. Maksudnya, bila hasil jajak pendapat menempatkan 'jagoannya' unggul, maka polling itu dianggap bagus. Tapi, bila sebaliknya, maka polling itupun dianggap ngawur.
Polling Marca, Real Madrid dijagokan juara, bukan juara
Nah, tengah pekan kemarin, jelang bergulirnya kembali Liga Spanyol setelah 'tertidur' tiga bulan, media di Spanyol, Marca membuat polling kepada pembacanya dengan beberapa item.
Seperti, siapa tim yang akan lolos ke Liga Champions musim depan, siapa tim yang akan terdegradasi, siapa pencetak gol terbanyak, kiper terbaik, dan pemain Spanyol terbaik.
Namun, dari semua itu, kiranya item siapa yang akan memenangkan gelar Liga Spanyol-lah yang paling menarik. Apalagi, audience langsung diberikan dua pilihan, Barcelona atau Real Madrid.
Hasilnya, meski ketika Liga Spanyol dihentikan pada Maret lalu, Barcelona tengah memimpin klasemen dengan keunggulan dua poin dari Real Madrid, ternyata dalam polling, tim ibu kota Spanyol ini lebih dijagokan untuk memenangi gelar.
Melansir dari Marca (https://www.marca.com/en/football/real-madrid/2020/06/09/5edfc8a0e2704e4bb08b45f5.html), dari 2550 orang yang ikut memberi pilihan, Real Madrid mendapat suara 70 persen berbanding 30 persen milik  Barcelona. Â
Melihat hasil polling tersebut, kita mungkin bisa berpendapat, mungkin 2000 dari total 2550 votersnya Marca itu fans nya Real Madrid. Makanya, Los Blancos unggul jauh. Makanya Barcelona hanya mendapatkan sedikit suara.