"Metode belajar akan tergantung perkembangan kondisi daerah masing-masing," ungkap Hamid seperti dikutip dari tribunnews.
Nah, dari pernyataan itu, secara tersirat bisa dimaknai bahwa tidak semua daerah sama dalam metode belajarnya. Artinya, bila daerahnya sudah relatif aman dari wabah (kawasan hijau), bukan tidak mungkin akan diterapkan belajar di kelas dengan aturan new normal.
Pada akhirnya, tentu saja, anak-anak kelak akan kembali ke sekolah. Sebab, bagaimanapun, kembali ke sekolah dan belajar di kelas, penting untuk mengasah kemampuan sosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Termasuk, melatih mereka untuk beradaptasi dengan situasi.
Namun, tentunya, belajar di kelas di masa seperti sekarang, membutuhkan tahapan-tahapan yang harus dipikirkan matang. Butuh sinergi dan kesepahaman dari banyak pihak.
Pemerintah melalui Kemendikbud hingga Dinas Pendidikan di daerah, menyiapkan pedomannya. Para kepala sekolah dan guru juga bisa menyiapkan aturan dan infrastruktur di sekolah. Sementara para orang tua menyampaikan edukasi kepada anak-anaknya. Harapannya tentu anak-anak bisa memiliki wawasan baru perihal era baru nanti.
Pendek kata, kita perlu memastikan bahwa ketika kelak anak-anak kembali belajar di kelas, mereka bisa belajar dengan pola baru. Pola belajar dengan kebiasaan hidup sehat. Dan itu menjadi tantangan bagi semua pihak untuk menyiapkannya.Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H