Jangan sampai, karena merasa memiliki uang dalam jumlah banyak, karena merasa tidak diberitahu apa-apa oleh orang tuanya, mereka lantas memakai duit tersebut untuk keperluan yang kurang bermanfaat.
Biasanya, kami yang memegang uang salam tempelnya anak-anak. Namun, karena mereka sudah semakin besar, kini mereka menagihnya. Tidak masalah. Toh, itu uang yang memang diberikan untuk mereka.
Namun, ketika memberikan uang tersebut kepada mereka, perlu disertai anjuran. Semisal berpesan agar sebagian uangnya ditabung, dan sebagian lainnya boleh dipakai untuk 'keperluan' mereka.
Saya terbiasa berujar ke mereka, agar uangnya ada 'rasanya'. Maksudnya, jangan sampai uangnya tidak berasa karena langsung habis. Karenanya, saya menganjurkan uangnya ditabung, lalu sisanya untuk membeli peralatan sekolah, semisal buku tulis maupun kotak pensil.
"Kalau kalian bisa membeli alat sekolah dari uang sendiri, pasti kalian akan merasa bangga dan lebih sayang barangnya.
Selain semua makna itu, tentu saja, Idul Fitri merupakan hari kemenangan. Anak-anak juga merasakan kemenangan. Sebab, selama Ramadan tahun ini, mereka berjuang berpuasa penuh. Utamanya si adik. Tahun lalu, dia masih 'belajar puasa' dan sering menggoda kakaknya.
Tahun ini, dia kuat berpuasa hingga Maghrib. Palingan hanya di pekan awal Ramadan, dia tidak berpuasa karena sempat sakit dan menjalani rawat inap di rumah imbas terkena dengue fever. Â
Sebagai orang tua, tentu saya bangga karena kedua anak saya bisa berjuang berpuasa hingga maghrib. Tentu saja, rasanya senang, perjuangan untuk membangunkan mereka sahur dan menguatkan mental mereka bila siang mulai merasa lemas dan mengeluh lapar, ternyata berhasil.
Tentu saja, mereka pantas mendapatkan 'hadiah kecil' seperti yang saya janjikan di awal Ramadan bila mereka kuat berpuasa. Janji untuk mentraktir makan makanan yang mereka suka. Si bungsu sudah semangat memesan pizza.
Akhirnya, melalui tulisan ini, saya menyampaikan permohonan maaf tulus bila ada terpercik salah dalam tulisan-tulisan saya. Selamat merayakan Idul Fitri bersama keluarga, mohon maaf lahir dan batin. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H