Selain Sony, ada pula mantan pemain ganda putra Pelatnas, Ricky Karanda Suwardi. Di akun Instagramnya, Ricky yang meraih medali emas SEA Games 2015 bersama Angga Pratama, bercerita bila 8 tahun di Pelatnas (2010-2018), dia tahu berita tentang degradasi melalui media sosial.
Pada akhirnya, saya yakin, curhatan Owi yang direspons Sony dan Ricky tersebut, bukan didasari karena kebencian terhadap induk organisasi bulutangkis. Tapi justru karena rasa sayang. Karena ada harapan agar PBSI bisa lebih baik lagi ke depan nya.
Ya, semoga ini menjadi momentum bagi kita agar lebih bisa menghargai seorang pahlawan olahraga yang telah berpeluh keringat di lapangan, rela jauh dari keluarga, rela 'menghabiskan' masa mudanya di lapangan demi mengejar impian berprestasi untuk bangsa.
Kita. Bukan organisasi olahraganya saja, tetapi juga kita -masyarakat dan warganet- yang selama ini sekadar menonton, membaca berita perjuangan mereka dan memberikan komentar di media sosial. Jangan ada lagi komentar sinis yang seolah melupakan jasa-jasa atlet pada bangsa ini.
Dan semoga, apapun dinamikanya, adik-adik kita yang tengah berjuang menjadi atlet bulutangkis yang membanggakan bangsa, tidak pernah patah semangat. Percayalah, kelak, kerja keras tidak mengkhianati hasil.Â
Salam bulutangkis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H