Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berkaca dari La Masia, Belajar dari Andres Iniesta

12 Mei 2020   10:44 Diperbarui: 12 Mei 2020   10:38 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andres Iniesta masuk ke La Masia di usia 12 tahun. Enam tahun kemudian, dia masuk tim senior. Yang terjadi beberapa tahun kemudian adalah sejarah. Iniesta bersama Messi dan Xavi menjadi contoh didikan paling sukses La Masia/Foto: Twitter: footballespana

Ketiga pemain lulusan La Masia ini bahkan pernah masuk dalam tiga besar Pemain Terbaik Dunia 2010 (FIFA Ballon d'Or) di Zurich, Swiss.

Sejak tahun 2007, selalu ada nama lulusan La Masia yang masuk nominasi Pemain Terbaik Dunia. Tetapi, masuknya tiga lulusan mereka dalam kandidat pemain terbaik dunia di tahun 2010 silam adalah pencapaian terbaik sepanjang sejarah akademi ini. Inilah masa ketika proses pematangan di La Masia berbuah sempurna.

"Kami memiliki generasi sepak bola yang mungkin akan sulit untuk mendapatkan seperti mereka (Xavi, Leo Messi dan Andres Iniesta) lagi," ucap Guardiola suatu ketika.

Saya mendadak teringat dengan La Masia karena 11 Mei hari kemarin merupakan hari jadi Andres Iniesta. Salah satu pemain tengah terbaik yang pernah dimiliki Spanyol ini genap berusia 36 tahun.  

Iniesta merupakan role model sempurna bagi image La Masia. Pemain yang hebat di lapangan, santun, dan punya banyak teman. Bahkan, fans Real Madrid yang merupakan 'musuh besar' Barcelona, tak kuasa membencinya.

Pernah pada 2015 lalu, ketika Barcelona away ke Bernabeu, markas Madrid, Iniesta mendapat standing aplaus dari suporter Madrid saat diganti di menit ke-77. Sebelumnya, Iniesta menjadi ruh permainan Barca yang menang 4-0.

Dunia juga belum lupa selebrasi golnya ke gawang Belanda di final Piala Dunia 2010 untuk Dani Jarque, sahabat dan rekan pesepak bolanya yang meninggal karena serangan jantung pada Agustus 2009. "Dani Jarque Siempre Con Nosotros" alias "Dani Jarque selalu bersama kami". Begitu pesan Iniesta untuk Dani Jarque.

Itu jadi bukti, Iniesta memang pemain spesial. Feliz compleanos, maestro !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun