Pemilik mobil yang parkir semaunya sendiri tersebut, juga bisa merasakan dampak buruknya.
Ya, jangan membayangkan bahwa orang yang memarkir kendaraan semaunya itu hanya akan mendapatkan cemoohan dari pengguna jalan yang merasa dirugikan. Itupun, cemoohan dari para pengguna jalan tersebut mungkin tidak didengar oleh sang pemilik mobil yang sedang ngadem, beristirahat di dalam rumahnya.
Bukan hanya itu. Mereka yang sembarangan memarkir kendaraannya, juga bisa mendapatkan akibat dari perbuatannya. Karena memang, setiap perbuatan yang dijalani, tentu ada dampaknya.
Seperti seorang kawan yang kemarin bercerita. Dia mengaku kaget bukan kepalang ketika keluar rumah pada Sabtu (4/4/2020) pagi kemarin. Pasalnya, mobil yang ia parkir di depan rumahnya, ternyata penyok lumayan parah di bagian depan sebelah kanan.
Dia menduga, mobilnya tersebut ditabrak oleh pengguna jalan yang melintas di jalan depan rumahnya. Kebetulan rumahnya memang berada di akses jalan keluar masuk perumahan yang ia tinggali.
Masalahnya, tidak ada yang tahu siapa penabrak mobilnya tersebut. Sebab, tidak ada kamera pengintai (CCTV) yang terpasang di rumahnya. Pun di rumah tetangganya.
Bak seorang detektif, seorang kawan lantas menyampaikan bahwa untuk mengetahui pelakunya, tinggal mengecek kendaraan di perumahan tersebut apakah juga ada yang penyok akibat tabrakan tersebut.Â
Masalahnya selain orang perumahan itu sendiri, bisa juga pelakunya orang luar (bukan penghuni). Bisa saja mereka kebetulan bertamu, lantas pulang ketika larut malam dan menabrak mobil kawan tersebut sehingga tidak ada yang tahu.
Kata kawan tersebut, sebenarnya, di hari-hari biasanya, mobil tersebut ia taruh di dalam garasi rumah. Tidak di depan halaman. Kebetulan, karena ada saudara yang menginap dan datang lebih dulu sebelum dirinya pulang ke rumah, mobil saudaranya itulah yang ditaruh di garasi.
Untungnya, mobil kawan tersebut sudah diasuransikan. Asuransi all risk pula. Artinya, dia tinggal menghubungi dan menunggu mobilnya selesai diperbaiki tanpa perlu pusing memikirkan berapa puluh juta yang harus ia keluarkan.
Nah, cerita kawan tersebut bisa menjadi peringatan bagi kita yang selama ini terbiasa memarkir kendaraan di luar rumah. Apalagi bila di depan rumahnya merupakan jalan yang menjadi akses keluar masuk bagi banyak orang.