Penting untuk "berpikir waras"
Ah, meski setiap hari pikiran kita dicekoki oleh data-data terbaru yang cenderung mengabarkan berita tentang bertambahnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena corona yang bisa saja membuat kita ikut cemas, tapi semoga kita masih tetap bisa berpikir waras.
Berpikir waras untuk waspada dan tidak  sok nekad terhadap virus yang bahkan lebih mengerikan daripada "para pendahulunya" karena penularannya yang mudah dan terbilang cepat.
Berpikir waras untuk tidak mengambil risiko terhadap kemungkinan yang kita tidak pernah tahu. Apalagi bila risiko itu tidak hanya mengancam diri sendiri. Tetapi juga bisa mengancam keluarga dan orang-orang dekat bila sudah menjadi carrier.
Juga tetap berpikir waras untuk tidak mencari kesempatan dan keuntungan besar di saat banyak orang kesulitan seperti sekarang. Semisal berjualan barang yang dibutuhkan banyak.Â
Tentu saja, mengambil untung dalam berjualan itu wajar. Malah harus. Lha wong namanya berdagang ya untung demi terus bisa meneruskan usahanya. Namun, yang tidak wajar itu bila mengambil untungnya berlebihan. Itu namanya serakah.
Bagaimana tidak serakah bila seandainya ada orang yang menawarkan produk hand sanitizer isi yang semisal bila dijual dengan harga 150 ribu saja untuk isi 500 mililiter sudah dapat untung, tapi malah dijual dua kali lipat.
Bukankah membantu orang lain yang kesusahan itu nilai kebaikannya dobel-dobel. Bukankah ketika kita memberikan kemudahan bagi mereka yang kesulitan, maka Tuhan yang akan memberikan kemudahan bagi kita.
Pada akhirnya, semoga kita tetap bisa berpikir waras demi menjaga kesehatan dan terhindar dari paparan Covid-19. Terus mau banyak membaca demi mengedukasi diri dan keluarga agar aman dari ancaman virus ini.
Jangan tergoda untuk melakukan hal-hal konyol yang malah membahayakan keselamatan diri dan orang-orang terdekat kita. Sebab, belum ada penemuan bahwa orang-orang konyol itu kebal dari ancaman Covid-19. Ya, daripada bersikap konyol, lebih baik waras.
Terpenting dari yang paling penting, semoga pandemi ini segera berakhir. Semoga kehidupan bisa kembali berjalan normal. Dan kelak, ketika semuanya ini tinggal cerita, semoga kita bisa mengambil hikmah. Semisal hikmah untuk membiasakan diri hidup sehat apapun situasinya.
Salam.