Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Melawan "Mitos Sial" Liga Champions di Laga "Do or Die"

11 Maret 2020   14:38 Diperbarui: 11 Maret 2020   14:33 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virgil van Dijk dan Roberto Firmino, wajib tampil hebat saat menjamu Atletico Madrid di Anfield pada leg II babak 16 besar Liga Champions, Kamis (12/3) dini hari nanti. Pertahanan dan lini serang Liverpool harus hebat bila ingin membalik kekalahan 0-1 di leg I dan lolos ke perempat final/Foto: bola.kompas.com

Situasi itu terjadi pada musim 2015/16. Kala itu, Atletico bertemu Barcelona yang merupakan juara bertahan di musim 2014/15. Pertemuan itu terjadi di babak perempat final. Hasilnya, Atletico Madrid menyingkirkan Barcelona dengan agregat 3-2.

Namun, 'mitos' itu tidak berlaku bila Atletico bertemu tetangganya, Real Madrid. Nyatanya, dua kali bertemu Real yang berstatus juara bertahan, Atletico yang kandas. Itu terjadi di perempat final musim 2014/15, semifinal musim 2016/17.

Nah, menarik ditunggu, apakah cerita seperti Barcelona atau Real Madrid yang akan dialami Liverpool nanti?

Selain cerita Atletico melawan juara bertahan itu, sampean (Anda) yang mengikuti kabar Liga Champions, pastinya pernah mendengar 'mitos' juara bertahan tidak bisa juara back to back (beruntun).

Bahwa, sejak Liga Champions dipakai menggantikan format lama European Champions pada musim 1992/93, tidak ada tim juara bertahan yang bisa kembali juara di tahun berikutnya.

'Mitos' itu bertahan hingga musim 2014/15 atau selama 22 tahun. Real Madrid kemudian menjadi tim pertama yang bisa juara beruntun di musim 2015/16 dan 2016/17. Bahkan mencatat hat-trick juara. 

Nah, setelah Madrid, menarik ditunggu apakah Liverpool juga bisa mengulang juara back to back di Liga Champions?

Namanya mitos, tentu percaya tidak percaya. Bagi saya, mitos di sepak bola sekadar pemanis berita media. Sejatinya, bukan mitos yang menentukan hasil akhir pertandingan. Namun, performa tim di lapangan.

Begitu juga Liverpool kali ini. Lolos tidaknya Liverpool ke perempat final, tidak bergantung mitos. Namun, bergantung bagaimana penampilan The Reds saat menjamu Atletico nanti. Bergantung bagaimana Jurgen Klopp menemukan titik lemah Atletico yang bisa dieksploitasi di Anfield.

Yang jelas, bila ingin lolos, Liverpool wajib kembali tampil ganas. Sejak kalah dari Atletico, Liverpool sempat kedodoran dengan kalah dua kali dari empat pertandingan.

Bahkan, sejak kalah dari Atletico, Liverpool tidak pernah mampu menang dengan selisih dua gol. Mereka menang 3-2 atas West Ham United dan 2-1 atas Bournemouth. Nah, dua hal inilah, pertahanan dan lini serang Liverpool, yang akan menentukan hasil laga nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun