Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Takut Anak-anak Bermain di Luar, Lindungi dengan Nuvo Anti-Bacterial

11 Maret 2020   12:08 Diperbarui: 12 Maret 2020   09:31 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain di luar rumah banyak manfaatnya bagi anak-anak/Foto: Hadi Santoso

Bila para orang tua harus memilih antara anak-anaknya bermain gawai atau bermain di luar rumah, rasanya mayoritas orang tua akan lebih senang bila anak-anaknya bermain di luar rumah.

Pasalnya, sudah banyak orang tua yang paham tentang dampak buruk penggunaan gawai (gadget) pada anak-anak. Banyak orang tua yang pernah membaca hasil studi bila gadget berpengaruh buruk terhadap tumbuh kembang anak.

Bahkan, tidak jarang informasi seperti itu, dibagikan di grup-grup WhatsApp. Sebagai orang tua, saya pun cukup sering menerima broadcast pesan yang mengingatkan tentang bahaya bila anak sudah kecanduan gawai.

Perihal bahaya kecanduan gawai pada anak-anak ini, penulis buku i Brain: Surviving The Technological Alternation of the Modern Mind, dr. Gary Small yang dikutip dari Kumparan, menyampaikan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak dengan teknologi, akan mengurangi interaksi dan mengganggu keterampilan komunikasi.

Bermain di luar rumah banyak manfaatnya bagi anak-anak

Bermain di luar rumah banyak manfaatnya bagi anak-anak/Foto: Hadi Santoso
Bermain di luar rumah banyak manfaatnya bagi anak-anak/Foto: Hadi Santoso

Tetapi memang, di era yang serba digital ini, orang tua perlu memahami bahwa rasanya tidak mungkin menghindarkan anak-anak dari gadget. Bilapun kita melarang mereka menggunakan gawai di rumah, bukan tidak mungkin mereka malah 'mabar' (main bareng) dengan kawan-kawannya.

Terpenting bagaimana mengatur penggunaan gawai tersebut. Toh, terlepas sisi buruknya, gadget juga ada manfaatnya. Terpenting bagaimana membuat peraturan dan kesepakatan dengan anak-anak.

Namun, bila harus memilih, saya jauh lebih senang bila melihat anak-anak bermain di luar rumah bersama teman-teman sebayanya ketimbang bermain gawai ataupun menonton televisi.

Entah itu bermain bola, naik sepeda, ataupun sekadar berkejar-kejaran dengan teman-temanya di komplek perumahan.

Ketika kebetulan sore di rumah dan cuaca sedang cerah, saya tidak ragu menyemangati dua anak laki-laki saya yang berusia 8,5 tahun dan hampir 7 tahun, agar bermain di luar rumah. "Kak, dik, itulah sudah ditunggu teman-teman main bola. Ayo siap-siap," ujar saya.

NETIZEN STORY cerita kolaborasi Kompasiana.com dengan
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun