Pada Selasa (10/3) malam nanti waktu Eropa atau Rabu (11/3) dini hari waktu Indonesia, Mourinho akan memimpin timnya, Tottenham Hotspur, mencoba keluar dari situasi "di ujung tanduk" saat away ke markas tim Jerman, Racing Bull Leipzig pada laga leg II babak 16 besar Liga Champions.
Ya, Mourinho dan Spurs dalam situasi terancam gagal lolos ke perempat final. Itu setelah mereka kalah 0-1 di kandang sendiri dari Leipzig pada laga leg pertama.
Malam nanti, di kandang lawan, Mourinho harus membawa timnya menang lebih dari dua gol, atau menang dengan skor 1-2, 2-3 merujuk agresivitas gol di kandang lawan bila ingin lolos ke perempat final. Bisakah?
Tidak akan mudah. Sebab, Leipzig kini menjadi tim yang sulit dikalahkan. Terlebih bila bermain di kandang sendiri.
Leipzig yang kini berada di peringkat dalam klasemen Bundesliga Jerman, tidak terkalahkan dalam 6 pertandingan terakhirnya. Bahkan, bila bermain di kandang, Leipzig jadi tim superior. Mereka tidak terkalahkan di Red Bull Arena dalam 11 laga terakhir. Kali terakhir mereka kalah 0-2 dari tim Prancis, Olympique Lyon pada 3 Oktober silam.
Sementara situasi Tottenham justru berkebalikan. Spurs tidak pernah menang di 5 laga terakhir. Ya, sejak dikalahkan Leipzig di London pada 20 Februari lalu, Tottenham kalah dari Chelsea, Wolverhampton, kalah adu penalti dari Norwich City dan ditahan Burnley 1-1 pada akhir pekan kemarin.
Apalagi, Tottenham kini terlihat sebagai tim yang tidak punya senjata mematikan. Tottenham yang kini tak punya penyerang seiring cederanya Harry Kane dan Son Heung-min. Bahkan, saat melawan Burnley, Mourinho sampai memasang Dele Alli yang seorang gelandang sebagai penyerang tengah. Â
Apakah ini pertanda Mourinho bakal kembali dipecundangi Julian Nagelsmann untuk kali kedua. Bila seperti itu, Nagelsmann yang baru berusia 32 tahun dan baru berumur 17 tahun saat Mourinho juara Liga Champions bersama FC Porto pada 2004 silam, memang tengah menikmati masa jayanya. Sebaliknya, Mourinho sedang menuju masa senjakala nya.
Ya, andai Tottenham gagal lolos ke perempat final, itu akan menjadi penegas, era Mourinho memang telah lewat. Padahal, di awal direkrut pada akhir November lalu, Mourinho sempat membawa Tottenham menangan.
Yang terjadi kini, Tottenham out dari Piala FA setelah disingkirkan tim juru kunci Premier League, Norwich City. Lalu terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan karena hanya ada di peringkat 8. Apalagi andai Tottenham ternyata out dari Liga Champions musim ini. Maka, lengkap lah kegagalan Mou.
Bagaimana dengan Guardiola?
Kita tahu, pada akhir pekan kemarin, Guardiola bersama timnya, Manchester City takluk 0-2 dari tim sekota, Manchester United. Kekalahan Man.City ini membuat Liverpool semakin dekat menjadi kampiun Liga Inggris.