Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sujud Syukur Sadio Mane dan Liverpool yang Sukses "Nge-Prank" West Ham United

25 Februari 2020   08:25 Diperbarui: 25 Februari 2020   14:15 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah sampean (Anda) termasuk yang beranggapan bahwa Liga Inggris musim 2019/20 ini tidak menarik lagi diikuti seiring dominasi Liverpool?  

Wajar bila semisal sampean tidak lagi perhatian pada Liga Premier Inggris. Lha wong liga yang di tahun-tahun sebelumnya nyaris selalu menegangkan hingga akhir kompetisi, musim ini memang membosankan.

Tidak ada lagi cerita dua atau tiga tim yang berkejaran poin demi memburu gelar. Yang ada hanya, kapan dan di mana Liverpool akan merayakan gelar Liga Inggris musim ini.

Toh, ibarat film, meski alur ceritanya mulai membosankan, tetapi masih ada riak-riak konflik yang membuat film itu tetap menarik diikuti. Liga Inggris pun begitu.

Liverpool nyaris "Dipalu" West Ham Sebelum Comeback di 25 Menit Akhir
Skenario seru itu terjadi Selasa (25/2) dini hari tadi waktu Indonesia atau Senin (24/2) malam waktu Inggris.  Pertandingan menegangkan terjadi di Anfield ketika Liverpool menjamu tamunya, West Ham United.

Ya, laga ini menegangkan. Utamanya bagi fans Liverpool. Betapa tidak, mereka sempat dibayangi gambaran tim pujaannya akan mendapatkan kekalahan pertama musim ini, dan itu terjadi di kandang sendiri dari tim yang membuat mereka trauma.

West Ham memang sempat membuat trauma fans Liverpool. Salah satu alasan mengapa Liverpool gagal juara di Liga Inggris musim lalu adalah hasil imbang ketika menghadapi West Ham, juga di bulan Februari.

Namun, Liverpool musim ini memang berbeda dengan musim lalu. Kali ini, anak buahnya Juergen Klopp ini sudah punya mental pemenang. Mereka tidak lesu ketika tertinggal. Sebaliknya, malah punya motivasi besar untuk mengakhiri laga dengan kemenangan.

Begitulah cerita di Anfield dini hari tadi. Liverpool sempat unggul cepat lewat sundulan Wijnaldum di menit ke-9. Namun, seolah berbalas pantun, West Ham menyamakan skor tiga menit kemudian lewat Issa Diop, juga lewat sundulan. Hingga akhir babak pertama, skor 1-1.

Di awal babak kedua, The Hammers---julukan West Ham-- merujuk pada palu sebagai lambang klub, bahkan membuat Anfield terdiam. Di menit ke-54, lewat serangan balik cepat, sepakan sentuhan pertama Pablo Fornals usai meneruskan umpan Declan Rice, gagal diamankan Alisson Becker. Gawang Liverpool kembali jebol. West Ham unggul 1-2.

Namun, kesalahan West Ham adalah merayakan gol tersebut secara berlebihan. Pemain-pemain mereka berteriak ke arah suporter Liverpool seolah sudah bisa menaklukkan Anfield. Seolah mereka telah menjadi tim pertama yang mengalahkan Liverpool musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun