Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama Kekalahan Man. City di London, Liverpool Bisa Juara Lebih Cepat

3 Februari 2020   09:06 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:08 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Insiden itu sempat membuat laga memanas. Pemain dari kedua tim sempat beradu mulut di lapangan. Lagi-lagi, Dean, wasit berusia 51 tahun itu harus meninjau tayangan ulang VAR. Hasilnya, kali ini berbunyi "no penalty".

Drama lagi-lagi terjadi di babak kedua. Di menit ke-60, full back City, Oleksandr Zinchenko, mendapat kartu kuning kedua usai menghalangi gerakan Harry Winks. Sebelumnya, pemain asal Ukraina itu mendapat kartu kuning jelang akhir babak pertama.

Tiga menit kemudian, Spurs unggul setelah sepakan first time pemain muda asal Belanda, Steven Bergwijn (22 tahun), menggetarkan gawang City. Lantas, di menit ke-71, Tottenham memperbesar keunggulan setelah sepakan Son Heung-min kembali menaklukkan Ederson Moraes, kiper City.

Demi melihat gol Son itu, Guardiola langsung lemas. Tatapannya kosong melihat lapangan. Hingga, dia pun harus menerima kekalahan keenam City di Liga Inggris musim ini.

Bagaimana reaksi Guardiola?

Dalam wawancara seusai pertandingan yang diposting di website resmi klub, mancity.com, Guardiola menyebut pemain-pemainnya sudah tampil maksimal. City bermain dominan tapi malah kalah.

"Bagaimana bisa saya mengkritik pemain saya? Mereka sudah bermain sangat bagus tapi malah kalah. Jadi ini bukan karena kurang motivasi untuk menang. Kami selalu bermain untuk menang tapi hasilnya seperti ini. Tapi kami harus menerimanya dan mencoba move on," sebut Guardiola dikutip dari https://www.mancity.com/news/first-team/first-team-news/2020/february/pep-guardiola-tottenham-man-city-reaction.

Kini, Liverpool bisa juara di bulan Maret

Tiga kombinasi hasil tiga tim teratas di klasemen pada pekan ke-25 itu memunculkan skenario baru. Liverpool bisa juara lebih cepat. Bahkan, bukan tidak mungkin, Liverpool bisa juara di bulan Maret.

Kini, hingga pekan ke-25, Liverpool mengumpulkan 73 poin. Sementara City tetap mengoleksi 51 poin. Tinggal 13 pertandingan lagi dari total 38 laga.

Bila dihitung, seandainya City berhasil memenangi semua pertandingan sisa, mereka akan mendapatkan tambahan 39 poin. Bila diakumulasi dengan poin mereka sekarang, jumlahnya mencapai 90 poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun