Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama Kekalahan Man. City di London, Liverpool Bisa Juara Lebih Cepat

3 Februari 2020   09:06 Diperbarui: 3 Februari 2020   09:08 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya, para pesaing Liverpool seperti lupa filosofi orang yang tengah mengejar. Bahwa, orang yang mengejar tidak boleh terpeleset ataupun melambat. Sebab, bila seperti itu, maka yang dikejar akan semakin menjauh.

Ya, Manchester City dan Leicester yang mengejar, ternyata mulai 'kehabisan bahan bakar' untuk mengejar Liverpool. Laju mereka melambat.

Leicester yang tampil lebih dulu, pukul 13.30 waktu setempat, gagal memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri. Si Rubah Biru hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan tamunya, Chelsea.

Sementara 2,5 jam kemudian, Liverpool menang besar atas tamunya, Southampton. Kesulitan mencetak gol di babak pertama, Liverpool mengamuk di babak kedua dan akhirnya menang 4-0.

Kemenangan Liverpool jelas memberikan beban harus menang kepada Manchester City yang baru bermain pada Minggu pukul 17.30 waktu setempat, menghadapi tuan rumah Tottenham Hotspur.

Nah, yang terjadi tadi malam, Manchester City ternyata kalah dua gol di London lewat pertandingan dramatis. Dramatis tidak hanya merujuk pada apa yang terjadi di lapangan. Tapi juga karena 'bumbu rivalitas' antara Jose Mourinho dan Pep Guardiola.

Pertandingan langsung berlangsung panas ketika di menit ke-8, Raheem Sterling terjatuh di kotak penalti setelah beradu lari dengan Serge Aurier. Tidak ada penalti.

Dua menit kemudian, Sterling melakukan pelanggaran keras dengan menginjak engkel Dele Alli. Pelanggaran itu sampai harus ditinjau ulang oleh Video Assistant Referee. Hasilnya, no red card. Sterling hanya diganjar kartu kuning.

Di menit ke-38, giliran Sergio Aguero yang terjatuh kala berebut bola dengan Aurier. Dengan bantuan VAR, wasit Mike Dean lantas menunjuk penalti.

Putusan itu disambut Mourinho dengan hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya di kursi bench Tottenham. Sebelumnya, Mourinho memang acapkali menunjukan ketidaksukaannya pada VAR.

Yang terjadi kemudian, penalti Ilkay Gundogan ke arah kanan, bisa dibaca Hugo Lloris, kiper Spurs. Serunya, bola yang ditepis Lloris tersebut bergerak liar lantas dikejar Sterling. Lloris berusaha menangkap bola. Sementara Sterling terjatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun