Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pelajaran Menyikapi Kompetitor dari Rivalitas Ronaldo-Zlatan di Liga Italia

24 Januari 2020   08:22 Diperbarui: 25 Januari 2020   11:33 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, bila dibandingkan dengan pencapaian Ronaldo, Zlatan sejatinya belum ada apa-apanya. Lha wong Ronaldo sudah 5 kali memenangi trofi Liga Champions. Zlatan? Dia malah belum pernah. 

Ronaldo juga sudah membawa negaranya jadi juara Piala Eropa. Pencapaian yang belum pernah bisa dilakukan Zlatan hingga pensiun membela negaranya.

Benar menyikapi kompetitor hebat seperti Ronaldo
Namun, terlepas dari nyinyirnya Zlatan, ternyata itu bagus bagi Ronaldo. Bagi pemain yang mentalnya matang dan tidak cengeng seperti Ronaldo, nyinyiran sekadar ucapan kata-kata. Malah, dia bisa menjadikan nyinyiran itu sebagai motivasi untuk tampil bagus.

Bahwa, kehadiran Zlatan di Liga Italia, dianggap Ronaldo sebagai tantangan baru. Ronaldo yang di Liga Italia kehilangan sosok rival seperti Messi kala bermain di Liga Spanyol, kini menemukan kompetitor hebat.

Adanya kompetitor hebat itulah yang membuatnya seperti kembali muda. Dia seperti tak rela, panggungnya sebagai pemain paling top di Liga Italia, "dicuri" Zlatan.

Bahkan, Ronaldo seperti sengaja mengubah gaya rambutnya. Dia menguncir sedikit rambutnya di bagian belakang. Banyak yang menyebut Ronaldo rindu dengan Gareth Bale, mantan rekannya di Madrid yang punya gaya rambut serupa.

Namun, Ronaldo sejatinya memberi pesan kepada Zlatan yang juga bergaya rambut kuncir dalam beberapa tahun terakhir.

Maka, rivalitas mereka pun dimulai sejak awal Januari lalu. Dari pekan ke pekan, Ronaldo terus mencetak gol. Dia seperti tidak ingin kalah dari Zlatan. Sejauh ini, Ronaldo berhasil. 

Di awal tahun, kala dia mengemas hat-trick ke gawang Cagliari, Zlatan yang bermain 35 menit gagal mencetak gol saat Milan bermain 0-0 dengan Sampdoria.

Pekan berikutnya, head to head keduanya berimbang. Zlatan yang tampil lebih dulu dan bermain sebagai starter, mencetak satu gol dan membawa Milan menang 2-0 atas Cagliari. Sehari kemudian, Ronaldo mencetak satu gol ke gawang Roma.

Pekan berikutnya, Zlatan tidak mencetak gol dan Ronaldo terus mencetak gol. Namun, rivalitas keduanya sesungguhnya tidak hanya hitungan gol. Tapi juga pengaruh bagi tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun