Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Minions dan Penampilan yang Bikin "Senam Jantung" di R1 Indonesia Masters

16 Januari 2020   08:18 Diperbarui: 16 Januari 2020   12:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, bila ganda Inggris mendapat poin, mereka akan menang. Namun, bila ganda Indonesia yang mendapat poin, skor akan jadi 20-20 dan dilanjutkan dengan adu setting poin. Yang terjadi, servis Kevin berujung poin kemenangan bagi ganda Inggris.

Game ketiga berlangsung menegangkan, Minnions unggul 19-9 tapi bisa dikejar

Toh, ketegangan yang terjadi di sepanjang game kedua tersebut, ternyata tidak ada apa-apanya dengan ketegangan di game penentuan. ya, game ketiga berlangsung sangat menegangkan.

Awalnya, Marcus/Kevin mengawali game ketiga dengan manis. Mereka selalu unggul dalam perolehan poin. Mereka sempat unggul 5-2. Bahkan 10-4. Pasangan Inggris sempat mendekat. Marcus/Kevin akhirnya menutup interval pertama game ketiga dengan skor 11-6.

Di interval kedua Marcus/Kevin semakin tampil beringas berburu poin. Kombinasi pukulan drive dan smash-smash tajam membuat mereka sempat unggul sangat jauh, 19-9. Unggul sembilan poin dan dua poin lagi akan memenangi pertandingan.

Namun, entah apa yang terjadi dengan Marcus dan Kevin. Di luar dugaan, ganda Inggris ini mendapatan 8 poin beruntun karena kombinasi kesabaran dan keberuntungan ketika Marcus dan Kevin melakukan kesalahan sendiri. Jarak poin pun kembali menipis, 19-17.

Di angka ini, Minnions akhirnya bisa menghentikan laju poin mereka. Sebuah smash keras Marcus yang mengarah tepat di ruang diantara ganda Inggris, membuat skor berubah menjadi 20-17. Match poin. Satu poin lagi, Marcus dan Kevin akan menang. Penonton di Istora pun bersorak girang. Suara terompet bersahutan.

Namun, apa yang terjadi, ganda Inggris ini ternyata bisa mendapatkan tiga poin beruntun. Diawali pengembalian Kevin menyangkut di net, berikutnya Marcus melakukan kesalahan yang sama. Lalu, flick servis Langridge yang dibiarkan Kevin, ternyata masuk. Skor pun jadi sama 20-20. Terjadi adu setting point.

Ketegangan melanda Istora ketika ganda Inggris ini bisa mendapatkan poin ke-21 nya setelah Marcus terburu-buru mengembalikan bola. Ganda Inggris unggul 21-20. Artinya, satu poin lagi, mereka akan menang.

Toh, Marcus dan Kevin bisa menyamakan skor 21-21. Namun, ganda Inggris ini ternyata kembali unggul 22-21. Dari sini, saya mulai khawatir bila Marcus/Kevin langsung tersingkir. Apa iya juara bertahan langsung out di putaran pertama di rumah sendiri.

Toh, ganda Inggris ini ternyata kurang tenang dalam situasi menentukan. Servis Ellis menyangkut di net. Poin pun jadi kembali sama, 22-22. Berikutnya, defence keren Marcus dan Kevin menutup 13 kali adu pukulan menjadi poin ke-23 mereka setelah Ellis melakukan kesalahan. Ini kali pertama, Marcus/Kevin unggul di adu setting poin.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun