Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Minions dan Penampilan yang Bikin "Senam Jantung" di R1 Indonesia Masters

16 Januari 2020   08:18 Diperbarui: 16 Januari 2020   12:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, lolos ke putaran II Indonesia Masters 2020. Namun, penampilan mereka tadi malam mengkhawatirkan.Foto: thejakartapost.com


Putaran pertama turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (15/1) tadi malam, diakhiri dengan pertandingan yang menguji kesehatan jantung suporter Indonesia. Setelah sejak siang bersorak memberikan dukungan, mereka malah dibuat "senam jantung" di malam hari jelang berakhirnya putaran pertama.

Adalah pasangan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya yang membuat pecinta bulu tangkis yang tadi malam setia bertahan di Istora, merasakan kekhawatiran tingkat tinggi.

Betapa tidak khawatir sekaligus jantung berdetak dag dig dug lebih kencang, lha wong Marcus dan Kevin yang hanya butuh dua poin untuk menyelesaikan pertandingan, malah dibuat frustrasi akut oleh penampilan ngeyel ganda putra asal Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge. Meski, pada akhirnya, Marcus dan Kevin berhasil memenangi pertandingan.

Saya bisa membayangkan betapa dag dig dugnya penonton yang memadati Istora tadi malam. Mereka yang awalnya bersiap pulang dengan senyum kemenangan, malah merasa langsung ambyar seperti jadi korban perasaan. Lha wong saya yang sekadar menyaksikan pertandingan ini lewat live streaming, juga ikut uring-uringan di depan laptop.

Ya, sebuah pertandingan yang aneh. Bagaimana bisa, Marcus/Kevin, ganda putra rangking 1 dunia, juara bertahan, sekaligus unggulan 1 turnamen ini, begitu kesulitan menuntaskan pertandingan melawan pasangan yang sejatinya selalu inferior bila melawan mereka.

Memang, di sektor ganda putra, Ellis (30 tahun) dan Langridge (34 tahun) bukan pasangan 'receh'. Mereka ganda putra juara Eropa 2019. Mereka juga meraih medali perunggu di Olimpiade 2016. 

Namun, dalam empat kali pertemuan melawan mereka, Minnions---julukan Marcus/Kevin, selalu menang. Kemenangan terakhir terjadi di ajang Sudirman Cup 2019 lalu. Marcus/Kevin menang straight game 21-9 21-18.

Nah, di pertemuan kelima tadi malam, Marcus/Kevin yang mengawali upaya mempertahankan gelar di Indonesia Masters, sepertinya akan memperpanjang rekor kemenangan atas Ellis/Langridge. Sebab, di game pertama, Marcus/Kevin yang selalu unggul dalam perolehan poin, bisa menang meyakinkan, 21-12.

Namun di game kedua, ganda senior Inggris ini ternyata memberikan perlawanan ketat sejak awal pertandingan. Ellis dan Langridge bahkan sempat unggul di angka 8-6, dan 9-7. Mereka mampu menutup interval pertama game kedua dengan keunggulan 11-7 poin.

Bahkan, di interval kedua Ellis/Langridge semakin melaju kencang. Penempatan bola di tempat-tempat yang sulit dijangkau membuat mereka unggul jauh 14-8, 15-9 atas Marcus/Kevin. Malah, Ellis dan Langridge mampu unggul 19-15. Dua poin lagi mereka akan memenangi game kedua.

Marcus/Kevin lantas mencoba mendekat. Mereka berhasil mendapatkan tiga poin beruntun, 18-19. Namun, pasangan Inggris ini justru mendapatkan poin 20 setelah pengembalian Marcus usai mengejar bola drop shot Ellis, menyangkut di net. Namun, Marcus menebusnya dengan melakukan smash tajam dan membuat skor jadi 19-20. Skor menegangkan.

Sebab, bila ganda Inggris mendapat poin, mereka akan menang. Namun, bila ganda Indonesia yang mendapat poin, skor akan jadi 20-20 dan dilanjutkan dengan adu setting poin. Yang terjadi, servis Kevin berujung poin kemenangan bagi ganda Inggris.

Game ketiga berlangsung menegangkan, Minnions unggul 19-9 tapi bisa dikejar

Toh, ketegangan yang terjadi di sepanjang game kedua tersebut, ternyata tidak ada apa-apanya dengan ketegangan di game penentuan. ya, game ketiga berlangsung sangat menegangkan.

Awalnya, Marcus/Kevin mengawali game ketiga dengan manis. Mereka selalu unggul dalam perolehan poin. Mereka sempat unggul 5-2. Bahkan 10-4. Pasangan Inggris sempat mendekat. Marcus/Kevin akhirnya menutup interval pertama game ketiga dengan skor 11-6.

Di interval kedua Marcus/Kevin semakin tampil beringas berburu poin. Kombinasi pukulan drive dan smash-smash tajam membuat mereka sempat unggul sangat jauh, 19-9. Unggul sembilan poin dan dua poin lagi akan memenangi pertandingan.

Namun, entah apa yang terjadi dengan Marcus dan Kevin. Di luar dugaan, ganda Inggris ini mendapatan 8 poin beruntun karena kombinasi kesabaran dan keberuntungan ketika Marcus dan Kevin melakukan kesalahan sendiri. Jarak poin pun kembali menipis, 19-17.

Di angka ini, Minnions akhirnya bisa menghentikan laju poin mereka. Sebuah smash keras Marcus yang mengarah tepat di ruang diantara ganda Inggris, membuat skor berubah menjadi 20-17. Match poin. Satu poin lagi, Marcus dan Kevin akan menang. Penonton di Istora pun bersorak girang. Suara terompet bersahutan.

Namun, apa yang terjadi, ganda Inggris ini ternyata bisa mendapatkan tiga poin beruntun. Diawali pengembalian Kevin menyangkut di net, berikutnya Marcus melakukan kesalahan yang sama. Lalu, flick servis Langridge yang dibiarkan Kevin, ternyata masuk. Skor pun jadi sama 20-20. Terjadi adu setting point.

Ketegangan melanda Istora ketika ganda Inggris ini bisa mendapatkan poin ke-21 nya setelah Marcus terburu-buru mengembalikan bola. Ganda Inggris unggul 21-20. Artinya, satu poin lagi, mereka akan menang.

Toh, Marcus dan Kevin bisa menyamakan skor 21-21. Namun, ganda Inggris ini ternyata kembali unggul 22-21. Dari sini, saya mulai khawatir bila Marcus/Kevin langsung tersingkir. Apa iya juara bertahan langsung out di putaran pertama di rumah sendiri.

Toh, ganda Inggris ini ternyata kurang tenang dalam situasi menentukan. Servis Ellis menyangkut di net. Poin pun jadi kembali sama, 22-22. Berikutnya, defence keren Marcus dan Kevin menutup 13 kali adu pukulan menjadi poin ke-23 mereka setelah Ellis melakukan kesalahan. Ini kali pertama, Marcus/Kevin unggul di adu setting poin.  

Apa mau dikata, ganda Inggris ternyata bisa menyamakan skor 23-23. Marcus/Kevin lagi-lagi kembali unggul 24-23. Suporter di Istora yang sudah tidak sabar, kompak meneriakkan kalimat "habisin habisin". Sayangnya, servis Kevin tidak sampai ke bidang permainan dan skor kembali sama-24-24.

Namun, poin 24 itu ternyata menjadi poin terakhir bagi ganda Inggris. Diawali bola pengembalian Ellis keluar lapangan. Lantas, setelah empat kali beradu drive, bola pengembalian Langridge menyangkut di net.

Laga menegangkan, mengkhawatirkan, sekaligus menyebalkan selama 1 jam 5 menit itupun berakhir untuk kemenangan Marcus dan Kevin, 26-24. Jarang-jarang, Marcus dan Kevin bertanding dengan durasi lebih dari 1 jam. Terlebih di putaran pertama turnamen BWF.

Kecemasan warganet, Marcus/Kevin hadapi ganda Tiongkok di putaran II

Meski Marcus dan Kevin melaju ke putaran II, tapi kemenangan ini jelas menyisakan kekhawatiran. Ada banyak badminton lovers Indonesia yang cemas dengan penampilan Minnions.

Dalam postingan akun Instagram badmin_talk yang dikomentari lebih dari 2000 warganet, mereka mengaku 'senam jantung' sepanjang pertandingan. Warganet menyoroti banyaknya kesalahan sendiri (error) yang dilakukan Marcus dan Kevin. sepanjang pertandingan. Sementara warganet lainnya menganggap Marcus dan Kevin meremehkan lawan.  Terlebih ketika sudah unggul jauh di game ketiga tetapi malah terkejar.

"Walaupun menang, ada apa dengan permainan Minnions hari ini? panen error, rotasi kacau. Semoga besok jauh lebih baik," tulis seorang warganet.

Harus diakui, netizen yang biasanya merasa selalu benar, kali ini memang benar. Penampilan Minnions memang mengkhawatirkan. Bila ingin terus melaju dan mempertahankan gelar di Indonesia Masters, mereka wajib berubah.

Apalagi, di putaran kedua, Kamis (16/1), Marcus dan Kevin akan bertemu lawan yang juga terkenal ngeyel. Mereka akan menghadapi ganda Tiongkok, He Ji Ting/Tan Qiang. Kemarin, ganda Tiongkok ini mampu mengalahkan ganda Jepang runner up Kejuaraan Dunia 2019, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor mencolok 21-10, 21-14.

Laga Marcus/Kevin dan He/Tan akan menjadi pertandingan ke-10 alias laga penutup di court 1. Bila laga pertama dimainkan pukul 12.00 WIB, pendukung Indonesia harus bersiap kembali bertahan hingga malam di Istora. Tentunya mereka berharap mendapatkan hasil yang lebih menyenangkan dibandingkan tadi malam.

Selain Marcus/Kevin, dua ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga lolos ke putaran II Indonesia Masters 2020. Semoga ketiganya bisa meraih hasil bagus di pertandingan hari ini dan  lolos ke perempat final. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun