Jangankan bermain di Inggris dan Qatar dalam dua hari, bermain di Inggris saja bila jedanya cuma satu hari, itu sudah tidak masuk akal. Maka yang terjadi, tim utama Liverpool lebih memilih main di turnamen yang mempertemukan tim-tim juara antar benua ini.Â
Omongan para komentator sepak bola di Inggris sana bahwa melawan Villa seharusnya Liverpool memainkan beberapa pemain yang minute play nya tidak banyak seperti Naby Keyta, Adam Llana, Xerdan Shaqiri bersama pemain-pemain muda, lantas menyusul ke Qatar seusai laga, nyatanya menjadi penegas bahwa menjadi komentator yang bisanya cuma bicara itu memang gampang.
Ucapan para tukang ngomong bal-balan di Inggris itu langsung direspons oleh Juergen Klopp--pelatih Liverpool dengan memainkan keyta, Shaqiri melawan Monterray. Hasilnya, Keyta malah mencetak gol pertama di laga yang dimenangi Liverpool 2-1 itu. Klopp seperti ingin menunjukkan bahwa mereka pemain penting. Bukan sekadar pelengkap.
Lha kok bisa jadwalnya hanya beda satu hari begitu?Â
Entahlah. Konon, Liverpool sudah mengajukan permohonan untuk mengubah jadwal di Carabao Cup itu, tapi tidak bisa karena saking padatnya dengan jadwal lainnya.
Pada akhirnya, Liverpool akan tampil di final. Minggu (22/12) dini hari nanti, juara Liga Champions Eropa 2019 ini akan bertemu klub Brasil, Flamengo, juara Copa Libertadores (Liga Championsnya Amerika Selatan.
Cinta pada 'pandangan pertama', Liverpool rekrut Minamino
Nah, di tengah hiruk-pikuk kekalahan mencolok dari Aston Villa dan penampilan mereka di Kejuaraan Klub Dunia, Liverpool kembali menjadi sorotan di lini masa. Itu setelah The Reds mengumumkan pemain baru mereka, Takumi Minamino.
Pemain asal Jepang berusia 24 tahun ini resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Liverpool. Minamino didatangkan dari klub Austria, Red Bull Salzburg dengan 'mahar' 7.25 juta pounds. Dia akan memperkuat Liverpool mulai Januari nanti. Â
Pertanyaannya, mengapa Liverpool tertarik merekrut Minamino?
Ada banyak ragam jawaban. Termasuk jawaban 'cocoklogi' dari netizen yang budiman. Mereka menyebut Liverpool membeli Minamino demi memuluskan harapan jadi juara Liga Inggris musim ini?
Kenapa begitu? Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, pemain Jepang bak 'membawa hoki'. Contohnya ketika Leicester City juara Liga Inggris tahun 2016 silam, mereka punya pemain Jepang, Shinji Okazaki. Lalu, ketika Manchester United kali terakhir juara liga pada 2013, juga ada Shinji Kagawa.