Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Usai Dag Dig Dug Menunggu, Timnas Polo Air Raih Medali Emas Bersejarah

30 November 2019   06:26 Diperbarui: 30 November 2019   10:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim polo air putra Indonesia berhasil meraih medali emas di SEA Games 2019. Ini merupakan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia/Foto: Breakingnews.co.id

Menunggu itu memang acapkali tidak menyenangkan. Bukan hanya karena kita tidak tahu, kapan orang yang ditunggu akan datang. Apalagi bila ternyata yang ditunggu tersebut, tidak jadi datang alias tidak pernah datang.

Malah, periode menunggu itu bisa menjadi sangat menegangkan. Menunggu yang bisa memunculkan perasaan dag dig dug karena jantung berdegup lebih kencang. Utamanya bila menunggu tersebut berkaitan dengan pencapaian hebat yang bisa diraih.

Situasi seperti itulah yang dirasakan oleh Tim nasional polo air putra Indonesia yang tampil di SEA Games 2019. Kemarin, Timnas polo air putra Indonesia berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di SEA Games edisi ke-30 ini.

Ya, Jumat (29/11) kemarin, timnas Indonesia mencetak sejarah hebat  di cabang olahraga polo air putra yang diikuti oleh lima negara. Selain Indonesia, ada tuan rumah Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dengan sistem round robin, tiap negara akan bermain empat kali.

Di laga terakhir yang dimainkan pukul 17.00 waktu setempat, Timnas polo air Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak, 14-7. Sebelumnya, Indonesia bermain imbang 6-6 dengan Filipina di laga perdana (26/11). Lalu, "pesta gol" saat melawan Thailand 17-2 (27/11). 

Kemudian, membuat kemenangan bersejarah saat mengalahkan tim Singapura 7-5 (28/11) yang selama hampir 55 tahun mendominasi cabor ini di SEA Games.

Toh, tiga kemenangan beruntun dan satu kali imbang itu belum membuat timnas polo air putra Indonesia otomatis meraih medali emas. Sebab, meski berada di puncak klasemen dengan 7 poin, mereka masih harus menunggu hasil pertandingan lainnya.

Sebab, Filipina yang ada di peringkat dua dengan 3 poin dan baru memainkan dua pertandingan, masih memiliki dua sisa pertandingan. Bila keduanya bisa dimenangi dengan tiap kemenangan berbuah 2 poin, Filipina bisa menyalip Indonesia di klasemen.

Timnas polo air Indonesia meraih medali emas setelah Filipina gagal mengalahkan Singapura

Nah, namanya menunggu, timnas polo air Indonesia tentunya tidak ikut bermain di momen menentukan. Tim polo air Indonesia tidak ikut terjun ke kolam renang karena memang sudah memainkan empat pertandingan. 

Namun, setelah mengalahkan Malaysia, mereka menunggu hasil dari pertandingan menentukan antara tuan rumah Filipina melawan Singapura yang dimainkan jam 19.00 waktu setempat.

Pilihannya, bila Filipina bisa mengalahkan Singapura, maka Filipina berpeluang  besar untuk meraih medali emas karena masih punya satu pertandingan. 

Namun, bila Filipina tidak bisa menang alias pertandingan berakhir imbang atau Singapura yang menang, maka tim Indonesia-lah yang meraih medali emas.

Ternyata, pertandingan polo air yang berlangsung di New Clark City Aquatic Center di Clark Filipina, Jumat (29/11) kemarin, itu berlangsung menegangkan. Sebab, dalam empat kuarter, Timnas polo air Filipina beberapa kali unggul dalam prolehan poin.  

Di kuarter pertama, Filipina unggul 1-0. Lalu, di kuarter kedua, Filipina kembali unggul 3-2. Bisa dibayangkan betapa dag dig dugnya perasaan pemain-pemain dan ofisial tim Indonesia yang mengikuti pertandingan tersebut dari tribun di New Clark City Aquatic. Mimpi meraih emas sangat mungkin melayang.

Namun, di kuarter ketiga dan kempat, Singapura ternyata berbalik unggul. Mereka menang dengan skor masing-masing 2-1. Hasil akhir, kedua tim bermain imbang 6-6.  

Sebelumnya, menjelang pertandingan, warganet Indonesia memang sempat memunculkan kekhawatiran di laman komentar media sosial yang mengabarkan perjuangan timnas polo air putra Indonesia. Mereka khawatir, jangan-jangan setelah dipastikan gagal meraih medali emas, tim Singapura akan 'bermain sabun'. 

Itu merupakan iIstilah dalam olahraga yang merujuk makna mengalah dengan bermain asal-asalan.  Netizen cemas, jangan-jangan Singapura akan mengalah kepada Filipina agar Indonesia tidak juara.

Namun, Singapura ternyata tidak senaif itu. Tim Singapura yang selama ini menjadi langganan medali emas polo air putra, tidak mau begitu saja menyerahkan harga dirinya kepada tuan rumah. Kalaupun mereka pernah kalah dari tim Indonesia, itu memang murni karena kemenangan dalam pertandingan yang ketat.

Nah, dengan hasil imbang 6-6 itu, Filipina hanya mendapatkan tambahan satu (1 poin). Maksimal, Filipina hanya akan meraih medali perak. Sebab, bilapun Filipina menang atas Malaysia di laga terakhir yang dimainkan Minggu (1/12) besok, poin maksimal yang bisa mereka peroleh adalah 6 (kemenangan berbuah 2 poin). Sementara Indonesia sudah meraih 7 poin.

Sementara tim Singapura juga masih berpeluang meraih medali perunggu. Di pertandingan terakhir, tim polo air Singapura yang kini ada di peringkat tiga dengan 3 poin, akan menghadapi Thailand, Minggu (1/12).

Sejarah tim polo air putra Indonesia

Tentu saja, kita harus mengucapkan selamat kepada timnas polo air putra Indonesia atas keberhasilan meraih medali emas yang luar biasa. 

Apresiasi setinggi-tingginya kita berikan kepada timnas polo air putra yang diperkuat oleh Putra, Mulia, Tarigan, Felliciano, Manik, Arifin, Budiman, Rinaldo, Uwayzulqarni, Mahmud, Putra, Dwicahya, dan Alfariz.

Bukan hanya karena raihan medali emas di cabor polo air ini merupakan yang pertama bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2019. Lebih dari itu, raihan medali emas ini ternyata sangat bersejarah.

Tim polo air putra Indonesia merayakan keberhasilan meraih medali emas di SEA Games 2019/Foto: Kompas.com
Tim polo air putra Indonesia merayakan keberhasilan meraih medali emas di SEA Games 2019/Foto: Kompas.com
Dikutip dari Kompas.com, Timnas Indonesia berhasil memutus rekor dominasi timnas polo air putra Singapura yang selama ini 'tidak pernah bosan' meraih medali emas beruntun di SEA Games.

Ya, selama ini tim Singapura adalah penguasa cabor polo air putra. Dari SEA Games ke SEA Games berikutnya, mereka seperti tak punya lawan sepadan. Bayangkan, mereka selalu juara alias meraih medali emas sejak SEA Games 1965 hingga 2017 lalu.

Karenanya, keberhasilan timnas polo air putra meraih medali emas ini jelas prestasi membanggakan. Apalagi, ini menjadi medali emas pertama timnas polo air putra Indonesia sejak kali pertama berpartisipasi di SEA Games pada 1997 lalu seperti dikutip dari media kompas.

Pertanda bagus buru peringkat dua besar SEA Games 2019

Raihan medali emas pertama, meski SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina belum dibuka karena opening ceremony baru akan digelar Sabtu (30/11), tentunya menjadi pertanda bagus bagi kontingen Indonesia.

Diharapkan, kesuksesan tim polo air putra Indoensia ini akan menular ke atlet-atlet Indonesia yang bertanding di cabang olahraga lainnya di SEA Games edisi ke-30 ini.

Apalagi, sesuai amanat dari presiden Joko Widodo ketika melepas kontingen Indonesia pada 27 November lalu, kontingen Indonesia diharapkan bisa masuk dua besar setelah di SEA Games dua tahun lalu terpuruk di peringkat lima.    

Dikutip dari Kompas.com, pada SEA Games 2017 di Malaysia, kontingen Indonesia meraih 38 keping medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Kali ini, Jokowi berharap, atlet-atlet Indonesia yang tampil di Filipina, bisa melewati raihan di SEA Games Malaysia dua tahun lalu.

"Saya minta di SEA Games 30 di Filipina tahun ini, kita harus masuk ke dua besar. Siap? Siap? Siap?," kata Presiden Jokowi saat melepas Kontingen Indonesia di Istana Bogor, Rabu (27/11/2019) seperti dikutip dari kompas.com

Di SEA Games 2019 di Filipina yang mengusung moto "We Win as One", kontingen Indonesia berkekuatan 841 atlet. Mereka akan bertanding pada 51 dari 56 cabang olahraga yang dimainkan.

Doa terbaik untuk atlet-atlet Indonesia. Semoga sukses tim polo air putra yang lebih dulu meraih medali emas, bisa 'merasuki' atlet-atlet Indonesia lainnya untuk lebih fight memburu medali emas. Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun