Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kala Hendra-Ahsan Memperlihatkan "Aura Dewa" Mereka di Fuzhou China Open

8 November 2019   07:58 Diperbarui: 8 November 2019   14:46 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan (depan) dan Hendra Setiawan, menampilkan permainan 'kelas dewa' saat mengalahkan ganda tuan rumah, Zhang Nan/Ou Xuanyi di putaran II Fuzhou China Open 2019 kemarin/Foto: badmintonindonesia.org

Selama ini, Hendra/Ahsan dikenal sebagai pasangan ganda putra yang permainannya santuy, tapi mematikan. Berbeda dengan pasangan lainnya yang acapkali meledak-ledak di lapangan. Hendra bermain kalem. Tapi, penempatan bola dan permainan di depan net, berkelas dewa. Sementara Ahsan, tetap dengan gebukan keras akurat dari belakang lapangan.

Nah, saat melawan Zhang Nan/Ou Xuan tadi malam, Hendra dan Ahsan kembali memperlihatkan permainan santuy mereka. Santuy dengan permainan kelas dewa dan bermental pemenang. Pasangan juara dunia 2019 ini juga memamerkan stamina mereka yang masih oke di usia senja.

Ya, stamina Hendra yang kini berusia 35 tahun dan Ahsan (32 tahun), ternyata masih oke. Mereka masih kuat untuk bermain tiga game (rubber game) ketat selama 1 jam 3 menit yang tentu saja menguras stamina. Mereka bisa meladeni Zhang Nan (29 tahun) dan Ou Xuanyi (25 tahun) yang lebih muda.

Di game pertama, Hendra/Ahsan rupanya masih gagap membaca permainan Zhang Nan bersama pasangan barunya. Maklum, meski sudah bolak-balik bertemu Zhang Nan, tapi tadi malam menjadi pertemuan perdana bersama Ou Xuanyi. Hendra/Ahsan sempat tertinggal 0-7. Pada akhirnya, mereka kalah 11-21 di game pertama.

Di game kedua, Hendra/Ahsan belum mampu keluar dari tekanan. Meski, mereka sudah menemukan cara menghadapi ganda tuan rumah itu. Kedua pasangan saling kejar-mengejar perolehan poin. Hendra/Ahsan lantas menutup interval pertama dengan keunggulan tipis, 11-10.

Mereka lalu unggul, 15-12. Toh, Zhang Nan/Ou mengecilkan jadi 15-14. Skor sempat sama 18-18. Namun, Hendra/Ahsan lantas mendapatkan tiga poin beruntun. Smash beruntun dari Hendra, menutup game kedua 21-18 untuk memaksakan game ketiga.

Game ketiga ketat hingga poin 30, mental dan stamina Hendra/Ahsan memang oke
Di game ketiga inilah, para BL tuan rumah bisa melihat betapa mental dan ketahanan fisik Hendra/Ahsan memang "kelas dewa". Umumnya, pemain yang staminanya loyo, mereka akan melempem di game ketiga. Apa yang diinginkan, tidak bisa diwujudkan di lapangan karena stamina yang tidak mendukung.

Namun, Daddies--julukan Ahsan/Hendra berbeda. Usia mereka boleh tua untuk ukuran pemain bulutangkis kekinian. Namun, stamina mereka masih oke. Setelah kejar-kejaran poin, mereka menutup interval pertama dengan keunggulan 11-9. Mereka bahkan sempat unggul jauh 17-12.

Toh, Zhang Nan/Ou Xuanyi belum menyerah. Mereka bisa menyamakan skor. Pada akhirnya, laga diteruskan dengan setting point ketika kedua pasangan meraih skor 20-20. Maknanya, siapa pemain yang lebih dulu mendapatkan selisih dua poin hingga batas angka 30, dia yang akan menang.

Nah, di periode setting poin, bukan hanya skill, tapi kematangan mental-lah yang menentukan. Sekali grogi dan terburu-buru, ceritanya akan usai. Yang terjadi, Hendra/Ahsan mampu mengeluarkan kematangan serta pengalaman mereka menghadapi situasi sulit.

Pasangan Tiongkok sempat dua kali mencapai match point. Hendra/Ahsan sempat tertinggal 21-22, tapi bisa menyamakan 22-22. Hendra dan Ahsan kembali tertinggal 22-23. Tapi, pukulan Ahsan di depan net, mengecoh Ou dan menyamakan skor 23-23. Mereka bahkan unggul 24-23, tetapi disamakan 24-24.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun