Tunggal putra tinggal satu wakil, tunggal putri habis
Pertandingan yang paling ditunggu, tersaji di sektor tunggal putra. Saat Bobby Setiabudi dari Indonesia, menghadapi juara dunia 2017 dan 2018 dari Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Keduanya pernah bertemu di babak semifinal turnamen beregu. Kala itu, Bobby menang rubber game atas Kunlavut. Kemenangan itulah yang menjadi pijakan penting tim Indonesia bisa lolos ke final.
Sayangnya, di turnamen individu, ceritanya berbeda. Kali ini, Bobby yang kalah rubber game dari Kunlavut. Sempat menang 21-17 di game pertama, Bobby kalah 16-21 di game kedua. Laga pun berlanjut ke game ketiga. Di game penentuan ini, Kunlavut yang tidak mau dipecundangi Bobby dua kali, 'mengamuk'. Dia menang dengan margin poin cukup jauh, 21-14.
Untungnya, Indonesia masih punya perwakilan di tunggal putra. Yonathan Ramlie lolos ke semifinal setelah mengalahkan pemain Malaysia, Shahyar Shaqeem lewat rubber game ketat selama 1 jam 4 menit. Yonathan menang dramatis 21-19 di game penentuan. Sebelumnya, dia menang 21-16 di game pertama dan kalah 17-21 di game kedua.
Sayangnya, di semifinal nanti, Indonesia tidak punya wakil di nomor tunggal putri. Tadi malam, dua tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani dan Stephanie Widjaja, terhenti di perempat final. Â
Putri Kusuma yang tampil apik di turnamen beregu dan menjadi penyumbang poin bagi Indonesia di final, tampil kurang maksimal di nomor individu. Putri kalah dari pemain Jepang, Riko Gunji. Sementara Stephanie takluk dari pemain Tiongkok, Zhou Meng.
Unggulan 1 kandas, ganda putri tersisa satu wakil
Kabar kurang menggembirakan juga terjadi di sektor ganda putri. Pasangan Indonesia, Melani Mamahit/Tryola Nadia yang menjadi unggulan 7, takluk dari pasangan Tiongkok unggulan 2, Li Yi Jing/Luo Xu Min. Melani/Tryola kalah dengan skor identik, 13-21, 13-21. Â
Namun, kabar paling menyesakkan adalah kandasnya pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah. Ganda putri Indonesia yang menjadi unggulan 1 dan diharapkan jadi juara dunia, justru gagal lolos ke semifinal.
Nita/Putri tidak tampil maksimal. Mereka kalah dari ganda putri Jepang, Kaho Osawa/Hinata Suzuki, 16-21, 19-21. Padahal, pasangan Jepang tersebut 'hanya' unggulan ke-13.
"Kami berharap banget di WJC kali ini bisa ambil gelar,Tapi masuk semifinal saja enggak. Masih banyak yang perlu diperbaiki, baik teknik maupun non teknik harus lebih dimatangin lagi," kata Nita dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/8540.
Tetapi memang, kekalahan ini seperti menjadi klimaks dari penampilan kurang maksimal Nita/Putri di kejuaraan dunia junior tahun ini. Sebelumnya, ketika tampil di nomor beregu, di luar dugaan, mereka juga kalah dari pasangan Thailand di semifinal. Padahal, Nita/Putri yang tampil di pertandingan keempat, diharapkan menang untuk menuntaskan perlawanan Thailand.