Para orang tua perlu mengajak putra-putrinya untuk lebih senang minum air. Terlebih bagi anak-anak yang beraktivitas di sekolah selama seharian (full day school).
Pasalnya, ada banyak anak-anak Indonesia yang ternyata masih belum paham manfaat minum air yang cukup. Bahkan mungkin, masih banyak orang tua yang belum menyadari manfaat air minum untuk pemenuhan hidrasi sehat.
Nah, awal pekan kemarin, saya gembira bisa mendapatkan banyak wawasan penting perihal manfaat air di acara hydration talk yang digelar di Surabaya, Senin (30/9). Saya gembira karena bisa mendapatkan informasi penting tentang jenis dan manfaat air minum kemasan untuk pemenuhan hidrasi sehat, langsung dari ahlinya.
Namun, di sisi lain, sebagai orang tua, saya juga termenung. Saya merasa masih memiliki pekerjaan rumah yang belum teratasi. Utamanya dalam kaitan mengenalkan pentingnya minum air kepada anak-anak.
Saya termenung ketika Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr.dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK menyampaikan pertanyaan. Bunyi pertanyaannya begini: "Apakah penduduk Indonesia sudah cukup minum?". Pertanyaan yang lantas dijawab sendiri oleh beliau.
Kata dokter Diana, sebanyak 70-80 persen penduduk Indonesia sudah cukup minum. Asupan cairan di Indonesia sudah cukup tinggi. Namun, satu (1) dari empat (4) orang Indonesia, Â belum cukup minum. Artinya, masih ada 25 persen orang Indonesia yang minumnya kurang dari kebutuhan.
"Sementara, 1 dari 5 anak-anak dan remaja di Indonesia, belum cukup minum," sambung dokter Diana.
Tetapi memang, tidak mudah untuk membiasakan anak-anak mengonsumsi air minum dalam jumlah cukup. Di rumah, sejak bangun tidur, saya dan istri 'memaksa' mereka untuk meminum air. Kata kami, meminum air di pagi hari, baik untuk kesehatan ginjal. Mungkin mereka yang baru duduk di kelas 1 dan 3 SD, belum cukup paham. Tapi yang penting, mereka berpikir bahwa minum air di pagi hari itu menyehatkan
Lantas, ketika berangkat sekolah, kami selalu membekali mereka dengan sebotol air minum. Terkadang, bila persediaan air galon di rumah habis, kami membawakan mereka air minum dalam kemasan (AMDK) yang kami percaya kualitasnya karena asli Indonesia dan menjadi penyedia hidrasi sehat selama 46 tahun
Nah, yang terjadi, ketika siang hari ataupun sore hari sewaktu mereka pulang, bekal air itu tidak habis diminum. Terkadang hanya diminum separoh. Padahal, si kakak yang sekolah sampai sore, ada sesi makan siang ketika istirahat. Ternyata air yang diminum sedikit saja.
Tantangannya, ada banyak penjual di sekolahnya yang menjual beraneka minuman manis. Dari mulai es teh, jus buah (yang tentu saja manis dan bahkan ditambahi susu kental manis), es kepal aneka topping, hingga es soda plus permen gula yang dicelupkan.
Mengenal manfaat minum air cukup
Meski begitu, upaya mengajak mereka senang minum air, harus terus dibiasakan. Kampanye perihal manfaat air demi pemenuhan hidrasi sehat, harus jalan terus. Utamanya untuk mengubah kebiasaan minum minuman yang manis-manis. Bukankah untuk mengubah perilaku, harus dimulai dari anak-anak?
Sebenarnya, mengapa harus minum air cukup?Â
Saya yakin, ada banyak orang yang tahu jawaban dari pertanyaan ini. Bahwa, air merupakan bagian dari zat gizi makro yg berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Kurang lebih 50-60 % tubuh kita tersusun dari air. Berbagai organ seperti ginjal, otak, dan otot mengandung air 70-80 %.
Mengingat peran vital air bagi tubuh, maka hidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairan tubuh jadi hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, cairan tubuh dapat berpengaruh terhdap kesehatan, kebugaran, dan bahkan mood kinerja seseorang.
Merujuk penjelasan Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut, minum air yang cukup sangat penting untuk keseimbangan pengaturan proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk sel, pelumas sendi dan bantalan organ tubuh. Hingga, menjadi media transportasi zat energi dan sisa metabolisme. Singkat kata, air membantu tubuh menggunakan nutrisi secara lebih efektif.
Minum air delapan gelas sehari ini diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan ketidakseimbangan kebutuhan cairan tubuh yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Gangguan jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, kelelahan, dan sembelit. Dan gangguan jangka panjang seperti gangguan ginjal, infeksi saluran kemih, ataupun risiko kegemukan.
"Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kebiasaan minum air untuk menjaga kecukupan hidrasi agar tubuh tetap sehat. Maksud kecukupan hidrasi adalah jumlah air yang diminum cukup dan dapat mengurangi risiko dehidrasi yang dapat memberi dampak kurang baik bagi kesehatan," jelas dokter asal Surabaya ini.
Kenali syarat air yang layak dikonsumsi, jangan salah pilih air dalam minum kemasan
Namun, urusan pemenuhan hidrasi sehat ini ternyata tidak cukup dengan sekadar minum air. Selain memastikan pemenuhan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi, kita harus memastikan bahwa air yang dikonsumsi tidak keliru. Utamanya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia. Terlebih, ada banyak jenis AMDK yang saat ini dijual di pasaran.
Dari berbagai jenis air minum yang dipasarkan di Indonesia, umumnya ada empat jenis air minum. Yakni air mineral, air demineral, air oksigen, dan air alkali. Keempatnya punya karakteristik berbeda-beda.
Masalahnya, tidak banyak masyarakat yang memahami perbedaan dan manfaat pada setiap jenis AMDK tersebut. Masih kurangnya informasi mengenai berbagai jenis AMDK, acapkali memunculkan kekeliruan opini yang berkembang di masyarakat
Celakanya lagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya pada promosi produk yang sekadar  overclaim. Mereka termakan informasi yang tidak semuanya benar. Beberapa malah sekadar mitos. Namun, masyarakat sekadar percaya tanpa mau melihat sumber dan kredibilitas informasi tersebut.
Nah, agar tidak keliru memilih air minum kemasan, saya mengamini saran dari Dr Diana Sunardi. Menurunya, air minum kemasan yang layak dikonsumsi memiliki kemasan atau botol yang bersih, label dan tanggal kedaluwarsa yang jelas, serta kode produksi yang sama pada bagian tutup dan botolnya.
"Setelah itu, pastikan air minum dalam kemasan yang akan dikonsumsi memenuhi beberapa syarat: tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh," ujarnya.
Mengenal manfaat air mineral
Dari sekian banyak AMDK yang biasa kita lihat di pasar, di minimarket, di supermarket ataupun di toko klontong milik tetangga sebelah rumah, air mineral merupakan AMDK yang paling mudah kita temukan. Nah, apakah sampean (Anda) sudah mengenal air mineral yang sehari-hari diminum?
Sesuai namanya, air mineral mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu. Dalam air mineral juga terdapat kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan oleh tubuh.
Beberapa manfaat mineral yakni Natrium untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Magnesium untuk menjaga sistem kardiovaskuler, Kalsium menjaga kesehatan tulang. Lalu Kalium untuk sistem saraf dan otot, Zinc untuk pembentukan sel dan enzim, Florida mencegah karies gigi, serta Silica untuk membantu memperkokoh jaringan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang disampaikan Dr Diana Sunardi, mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral ternyata dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid.
Nah, berkorelasi dengan judul, penting agar kita tidak salah memilih air minum dalam kemasan. Sebab, selama ini beredar mitos yang ternyata keliru. Salah satunya bahwa kandungan mineral di dalam air berbahaya bagi tubuh. Ternyata itu tidak benar.
Menurut dr Nurul Ratna Mutu Manikam, sebenarnya tidak ada masalah dengan banyaknya produk AMDK yang beredar di pasaran. Masalahnya, selama ini justru ada banyak hoaks yang beredar tentang hal ini.
Karenanya, edukasi kepada masyarakat tentang asupan air minum/hidrasi sehat perlu ditingkatkan. Sebab, edukasi semacam ini masih kurang. Edukasi yang dilakukan tentunya berdasarkan kajian penelitian. Meski, Â penelitian jalannya lebih lambat dibanding membuat atau menyebarkan hoaks.
Sebagai penutup tulisan ini, saya tertarik mengutip pernyataan Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin yang hadir dalam acara hydration talk tersebut. Dia menyampaikan, bahwa apa yang kita makan/minum di masa sekarang, itu ada future cost yang harus kita bayar di masa depan. Terlebih bila kita salah dalam minum air kemasan.
Karenanya, selain berupaya memenuhi kebutuhan cairan tubuh, kita juga harus jeli dalam memilih jenis air minum dalam kemasan sesuai manfaat yang diharapkan. Jangan salah pilih hanya karena godaan overklaim dan mitos yang belum tentu benar.
Pilihlah produk AMDK yang berkomitmen untuk mejaga kemurnian produk mulai dari sumber mata air, proses produksi, hingga kontrol kualitas di pasar. Sebab, air minum kemasan berkualitas dapat mendukung hidrasi sehat dan aktivitas sehari-hari. Salam hidrasi sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H