Jumat (30/8) siang tadi, melalui akun Instagramnya, sutradara film, Joko Anwar, memposting 'pengumuman penting'. Sutradara kelahiran Medan berusia 43 tahun ini mengumumkan jumlah penonton film Gundala yang pada Kamis (29/8) kemarin tayang perdana di layar bioskop.
Mau tahu berapa jumlahnya?
"Terima kasih, 174.013 penonton yang sudah bertemu Gundala di hari pertama". Begitu tulisan postingan Joko.
Sembari memposting poster Gundala, Jokan---panggilan Joko Anwar, juga menulis narasi berbunyi: "Deg-degan karean saya dan produser tahu, Gundala film pembuka genre baru. Ternyata, Alhamdulillah, penonton hari pertama di atas target. Makasih teman-teman. Makasih dari kami semua".
Dan memang, bila mengamati testimoni media, pernyataan beberapa tokoh publik Indonesia, hingga komentar-komentar warganet di kolom komentar IG nya Joko Anwar @jokoanwar ataupun beberapa status di media sosial setelah mereka menonton Gundala, ada banyak respons positif perihal karakter "sang putera petir" ciptaan Harya Suraminataini (Hasmi) ini.
Testimoni positif itu menunjukkan bahwa penonton puas menonton Gundala yang merupakan patriot pertama--sebutan Joko Anwar untuk Gundala. Sekadar informasi, Gundala memang menjadi pembuka dari film superhero lokal di bawa payung Jagat Sinema Bumilangit. Patriot lainnya yang kelak akan menyusul tampil di layar lebar diantaranya Sri Asih, Aquanus, hingga Godam.
Ah ya, bagaimana testimoni positif terhadap Gundala? Berikut beberapa testimoni positif, dari ujaran bangga, sampai bikin tertawa, yang saya temui dan coba saya rangkum menjadi satu.
"@jokoanwar terima kasih sudah menghasilkan karya film yang super keren mas. Ini mah minimal 2-3 kali nonton di bioskop. Mudah-mudahan bisa jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa".
"Harus lebih dari 3 juta penonton ! Pokoknya optimis super hero Indonesia bisa maju"
"Semoga bisa sampe kalahin subcribernya Atta Halilintar"
"Kok gw (saya) kagum dan pengen nangis bangga. Gw sudah nonton 2 kali di hari pertama. Gw bangga banget sekeren itu film superhero Indonesia. Besok teman ngajaki lagi nonton untuk yang ketiga kalinya dan gw mau nonton lagi," tutur salah seorang warganet.
"Tenang om, sebagian belum nonton karena kerja. Saya sendiri belum nonton. Tapi pasti akan ke bioskop nonton Gundala".
Berpotensi jadi film Indonesia terlaris
Pertanyaannya, apakah Gundala akan bisa menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa seperti harapan beberapa penonton? Terlaris dalam artian mendapatkan jumlah penonton terbanyak seperti halnya Avengers: End Game yang konon menjadi film terlaris dalam sejarah perfilman dunia.
Sebelum menjawab kemungkinan tersebut, mari kita sejenak meminjam "pintu ajaibnya" Doraemon untuk mundur ke masa lalu. Mari kita sejenak menengok sejarah panjang jatuh bangun film Indonesia dalam mendapatkan penontonnya.
Bicara perfilman Indonesia, nasibnya di negeri memang pasang surut. Di era 80-an, film-film Indonesia pernah merajai bioskop-bioskop lokal. Diantaranya film Saur Sepuh, film Warkop DKI, ataupun Catatan Si Boy. Namun, di era 90-an, nasib film Indonesia justru jeblok. Salah satu penyebabnya karena mayoritas tema filmnya berkutat seputar tema "khusus orang dewasa".
Baru di era 2000-an, film Indonesia kembali mampu jadi tuan di negerinya sendiri. Dimulai dengan film Petualangan Sherina (2000), lantas film "Ada Apa dengan Cinta?" (AADC/2002) yang mencatat rekor penonton terbanyak kala itu. Film yang disutradarai Rudy Soedjarwo dan melambungkan nama Dian Sastrowardoyo bersama Nicholas Saputra ini ditonton 2,7 juta penonton.
Sampean (Anda) yang pada 2002 silam masih berstatus ABG, mungkin menjadi bagian dari 2,7 penonton. Saya sendiri yang waktu itu masih kuliah semester 3, dua kali nonton bareng kawan-kawan kuliah. Malah ada yang rela bolos kuliah demi hadir di gedung bioskop untuk menonton Cinta dan Rangga.
Film AADC bertahan enam tahun sebagai film Indonesia terlaris. Predikat itu akhirnya tergeser oleh Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang tayang perdana pada 28 Februari 2008. Film karya Hanung Bramantyo yang diangkat dari novel best seller-nya Habiburrahman El Shirazy ini ditonton oleh 3.676.135 penonton.
Namun, predikat AAC tersebut tak bertahan lama. Pada 26 September 2008, Laskar Pelangi yang disutaradari Riri Riza, berhasil mendapatkan  4.719.453 penonton.
Nah, dalam beberapa tahun terakhir, film Indonesia mendapatkan kabar menggembirakan. Beberapa film Indonesia direspons dengan baik oleh masyarakat dan mendapatkan jumlah penonton luar biasa. Seperti Cek Toko Sebelah (2016), My Stupid Boss (2016), serta Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang meraup 6.858.616 penonton. Hingga kini, film besutan Anggy Umbara ini menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 sempat didekati oleh film Dilan 1990. Namun, film karya Fajar Bustomi yang tayang pada 2018 ini maksimal "hanya" meraih 6.315.664 penonton.
Nah, dengan pencapaian Gundala di hari pertama kemarin, memang  masih jauh untuk menyebut film pertama dari rangkaian film Jagat Bumi Langit ini bakal bisa mendekati rekor Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.
Namun, merujuk pada antusiasme penonton, bukan tidak mungkin itu terjadi. Logika kasarnya, anggap saja jumlah penonton film superhero Marvel "Avengers End Game" yang konon di atas 8 juta penonton, bila kesemuanya menonton Gundala, tentunya rekor baru jumlah penonton akan tercipta.Â
Tentu saja, tidak fair membandingkan Gundala dan End Game. Lha wong End Game merupakan film penutup dari rangkaian film-film Marvel Cinematic Universe yang diawali oleh Ironman pada 2008 silam sehingga tentu saja banyak orang di dunia yang penasaran dan lantas menjadi saksi menontonnya, sementara Gundala merupakan "pintu pembuka" Â
Yang jelas, merujuk pada tingginya animo penonton yang dalam testimoninya di media sosial bahkan mengaku sudah dua hingga empat kali menonton Gundala hingga hari kedua penayangan, sangat mungkin film dengan tagline "Negeri Ini Butuh Patriot" tersebut akan menjadi film terlarisnya Joko Anwar.
Selama ini, dari semua karya Joko Anwar yang sudah wara-wiri di layar bioskop, film Pengabdi Setan yang tayang pada 2017 lalu, menjadi film terlarisnya. Pengabdi Setan ditonton dan menjadi film horor Indonesia terlaris dengan jumlah 4.206.103 penonton.
Bahkan, Gundala sudah mengalahkan Pengabdi Setan di hari pertama penayangan. Pengabdi Setan memperoleh 91.070 penonton pada hari perdana di layar bioskop. Â
Tetapi memang, seperti kata warganet yang kali ini harus diakui kebenarannya, jumlah penonton Gundala berpotensi "meledak" di akhir pekan ini. Dengan banyaknya testimoni positif, jelas itu akan menjadi 'promosi gratis' bagi Gundala.
Mereka yang belum sempat menonton di hari pertama dan kedua hari ini, bakalan rela duduk manis di gedung bioskop pada Sabtu dan Minggu. Bukan tidak mungkin bakalan ada yang menontonnya lebih dari sekali.
Jadi, apakah sampean menjadi bagian dari 174.013 penonton yang sudah menjadi penonton Gundala di hari pertama? Ataukah baru berencana menonton di akhir pekan ini?
Ah ya, Â bagi sampean yang belum punya referensi cukup perihal Gundalanya Joko Anwar, tak perlu khawatir. Sebab, tidak sulit menemukan ulasan tentang Gundala yang bisa menjadi 'bekal' sampean untuk menonton. Termasuk beberapa ulasan di Kompasiana ini yang memiliki beberapa pengulas film handal. Dari beberala ulasan perihal Gundala, saya pernah menulis artikel berjudul: "Tembus Toronto Film Festival 2019, "Gundala" Semakin Bikin Penasaran".Â
Jadi, Selamat berjumpa Gundala di layar bioskop!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H