Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Istanbul, Liverpool, dan Wasit Perempuan Bernama Stephanie Frappart

14 Agustus 2019   09:19 Diperbarui: 14 Agustus 2019   11:33 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sadio Mane (Liverpool/kanan) akan kembali bersua Cesar Azpilicueta (Chelsea)| Foto: TalkSport

Frappart bahkan sudah mengukir sejarah saat jadi wasit perempuan pertama yang memimpin laga di Ligue 1 Prancis antara tim Amiens melawan Strasbourg pada April lalu.

"Saya senang Stephanie Frappart ditunjuk memimpi UEFA Super Cup. Itu menjadi inspirasi bagi jutaan perempuan di seluruh Eropa bahwa tidak ada batasan bagi mereka untuk mencapai mimpinya," ujar President UEFA, Alesander Ceferin.

"Stephanie telah membuktikan dalam beberapa tahun terakhir bahwa dirinya salah satu wasit perempuan terbaik di dunia," ujar UEFA Chief refereeing officer, Roberto Rosetti dikutip dari Express UK.

Sebenarnya, Frappart bukan wasit perempuan pertama yang memimpin pertandingan sepak bola laki-laki. Sebelumnya ada nama Nicole Petignant pernah memimpin tiga pertandingan kualifikasi Piala UEFA pada tahun 2004 dan 2009 silam. Namun, Frappart-lah yang pertama kali memimpin laga bergengsi sekelas perebutan Piala Super Eropa.

Meski begitu, penunjukan Frappart sempat memunculkan pro dan kontra. Ada yang mendukung, ada pula yang mengecam keputusan UEFA tersebut. 

Mereka yang mendukung menyebut Frappart menjadi simbol persamaan hak bagi perempuan dalam memimpin laga sepak bola. Namun, mereka yang kontra, menyebut tidak seharusnya laga sepak bola laki-laki dipimpin oleh perempuan.

Yang jelas, laga perebutan Piala Super yang melibatkan dua tim senegara ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, sudah pernah terjadi tujuh laga tim senegara. Yakni dua laga "all Italian team" dan juga lima kali duel dua tim asal Spanyol. Terakhir, Atletico Madrid mengalahkan Real Madrid pada tahun lalu. Kali ini siapa yang juara?

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun