Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hari Jadi dan Inspirasi Perjalanan Karier Kevin Sanjaya "Menaklukkan" Bulutangkis Dunia

2 Agustus 2019   15:06 Diperbarui: 2 Agustus 2019   15:14 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya, perjalanan kariernya penuh inspirasi/Foto: Djarum Badminton

Sempat diremehkan karena postur kecil

Berpasangan dengan Marcus, kita tahu bagaimana ceritanya. Pasangan ini mendominasi sektor ganda putra dalam tiga tahun terakhir. Mereka juga tak tergoyahkan di peringkat 1 dunia dalam dua tahun terakhir.

Namun, sebelum episoe panen gelar itu, Kevin sempat diremehkan. Utamanya karena posturnya yang kecil. Kevin bertinggi badan 170 cm. Sementara Marcus mala 168 cm. Karenanya, mereka dijuluki fans sebagai The Minnions. Terlebih, mereka sering mengenakan jersey berwarna kuning seperti tokoh aminasi tersebut.

Kevin (kiri) dan Marcus Gideon, sempat diremehkan karena posturnya yang mungil/Foto: badmintonindonesia.org
Kevin (kiri) dan Marcus Gideon, sempat diremehkan karena posturnya yang mungil/Foto: badmintonindonesia.org

Postur setinggi itu memang terbilang mini untuk ukuran pemain bulutangkis dunia yang rata-rata memiliki postur di atas 180 cm. Malah ada yang berpostur di atas 190 cm.

Bandingkan postur Kevin dan Marcus dengan ganda putra nomor satu Tiongkok. Li Junhui (195 cm) dan Liu Yuchen (193) cm) yang membuat mereka dijuluki "duo menara" karena saking tinginya. Atau juga mantan ganda rangking 1 dunia asal Denmark, Mathias Boe dan Carsten Mogensen yang sama-sama bertinggi badan 185 cm.

Toh, postur mungil itu tidak menjadi kelemahan mereka. Sebaliknya, Kevin berhasil menutupi postur tubuh yang memang kecil itu dengan kematangan di sisi teknik dan mental. 

Marcus/Kevin mulai menghentak bulutangkis dunia ketika jadi juara salah satu turnamen level teratas, China Open di tahun 2016 dengan mengalahkan Boe/Mogensen di final. Dan, dunia pun benar-benar mulai melihat mereka ketika jadi juara All England 2017 dengan mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen di final. 

Bagi pebulutangkis manapun, All England adalah pencapaian istimewa merujuk pada nama besarnya. Selain tentunya gelar Kejuaraan Dunia dan Olimpiade yang merupakan pencapaian tertinggi bagi atlet.

Konsistensi Kevin dan Marcus patut jadi contoh

Gelar All England 2017 yang merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia sehingga dianggal 'sakral', ternyata bukan yang pertama. Kevin dan Marcus malah berhasil meraih brace juara beruntun di tahun 2018.

Kevin dan Marcus mampu tampil konsisten. Di tahun 2017, mereka meraih tujuh gelar BWF Superseries.Di tahun 2018, Minnions meraih delapan gelar BWF World Tour plus medali emas Asian Games.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun