Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hari Jadi dan Inspirasi Perjalanan Karier Kevin Sanjaya "Menaklukkan" Bulutangkis Dunia

2 Agustus 2019   15:06 Diperbarui: 2 Agustus 2019   15:14 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya, perjalanan kariernya penuh inspirasi/Foto: Djarum Badminton

Mulai mengenal bulutangkis di usia 2,5 tahunan karena ada lapangan bulutangkis di belakang rumahnya sehingga terbiasa menonton tetangganya bermain, Kevin sempat ditolak ketika ikut audisi di PB Djarum. Audisi untuk masuk di klub bulutangkis terkenal di Indonesia ini terjadi pada tahun 2006 silam.

Kevin semasa kecil/Foto: Indosport.com
Kevin semasa kecil/Foto: Indosport.com

Toh, meski dinyatakan gagal masuk, pemain kelahiran 2 Agustus 1995 dia tidak menyerah. Malah, dia semakin menempa diri untuk berlatih lebih keras. Bahkan, tidak jarang menambah jam latihan. Dia pun lolos audisi PB Djarum di tahun 2007 ketika usianya 12 tahun.

Masuk PB Djarum, jalan Kevin tidak lantas mudah. Dia harus bersaing dengan pemain-pemain lainnya. Sempat mengalami serial episode kalah, tetapi dengan semangat kuatnyanya, dia bisa memperlihatkan kemampuannya. Pada akhirnya, Kevin terpilih masuk Pelatnas Cipayung.

Berlatih keras dan semangat kuat bagai baja, menjadi bekal utama Kevin. Karenanya, ketika melihat Kevin kini tampil tanpa kenal takut di lapangan, itu sudah bawaan sejak dia masih bocah.

Menantang diri sendiri dengan mencoba beberapa peran

Menariknya, ketika di Pelatnas, Kevin tidak langsung bermain di sektor ganda putra. Awalnya, dia malah bermain di tunggal putra. Lantas, berganti ke sektor ganda. Itupun dia bermain di ganda putra dan ganda campuran. Sejatinya dia kurang sreg. Namun, perubahan peran itupun dijalaninya.

Di tahun 2011, Kevin tampil di final pertamanya di turnamen BWF International Challenge. Dia berpasangan dengan Lukhi Apri Nugroho. Menariknya, lawannya adalah Marcus Gideon dan Agripina Pamungkas yang menjadi juara. Kita tahu, Marcus kemudian menjadi pasangan sehati Kevin.

Di tahun 2012, Kevin tampil di Kejuaraan Asia junior di Korea. Dia berpasangan dengan Alfian Eko Prasetya. Duet ini menghasilkan medali perunggu.

Setahun kemudian, dia tampil di Kejuaraan Dunia junior di nomor ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Duet ini berhasil meraih medali perak. Sebelumnya, di tahun yang sama, juga main di Kejuaraan Asia Junior di nomor ganda putra bersama Arya Maulana. Mereka terhenti di semifinal dan mendapat perunggu. Lawannya adalah ganda Tiongkok, Li Jinhui/Liu Yuchen yang kini jadi musuh bebuyutan Kevin dan Marcus.

Di tahun 2014, dia sempat berpasangan dengan Stevanus Geh di ganda putra dan meraih beberapa gelar. Yakni Vietnam International dan Bulgarian International dan New Zealand Open. Lantas, di tahun 2015, Kevin dipasangkan dengan Marcus Gideon.

Singkat kata, di awal kariernya, Kevin berani keluar dari zona nyaman yang meski disukainya demi mencoba tantangan baru. Dan memang, sebelum mencoba, kita tidak akan pernah tahu tantangan baru itu baik atau tidak untuk kelanjutan karier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun