Di awal tahun 2019 ini, prestasi Greysia/Apri sebenarnya masih lumayan. Mereka jadi runner-up Malaysia Masters pada pertengahan Januari usai kalah dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Lantas, menjadi juara di India Open pada akhir Maret usai mengalahkan ganda putri Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean.
Namun, setelah itu, prestasi Greysia/Polii bak wahana roller coaster yang tengah menuruni rel turunan curam. Jangankan juara, masuk final saja tak mampu. Bahkan, selain ganda Jepang, Greysia/Polii kini juga kesulitan meladeni ganda Korsel.
Pada akhirnya, itulah yang membuat ganda putri kita seperti 'hilang' dari pemberitaan media. Sebab, media lebih suka memberi porsi besar untuk mengulas kabar moncernya prestasi ganda putra kita yang rutin menyumbang gelar. Termasuk juga tertutupi kabar ganda campuran yang mampu tiga kali tampil di final dalam empat turnamen terakhir selama Juni dan Juli.
Greysia/Apri diharapkan bangkit di Thailand Open 2019
Lalu, mengapa penampilan ganda putri kita, utamanya Greysia/Apri menurun dalam tiga bulan terakhir?
Entahlah. Terlalu belagu bila saya yang bisanya main bulutangkis bersama bapak-bapak di perumahan ini, sok tahu menjelaskan kekurangan mereka.
Greysia/Apri sendirilah yang paling paham, apa yang sebenarnya membuat penampilan mereka cenderung menurun. Ataukah lawan-lawan yang memang permainannya meningkat. Tim pelatih gand aputri pastinya juga sudah mengevaluasi dan punya 'jurus' untuk meningkatkan performa mereka.
Sementara saya yang sebatas pengamat, hanya bisa berharap mereka segera bangkit. Seharusnya, kebangkitan itu dimulai di Bangkok, Thailand.
Ya, sejak Rabu (31/7) kemarin, Greysia/Apri tampil di Thailand Open Super 500 2019. Mereka berhasil lolos ke putaran II setelah mengalahkan junior mereka, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dengan skor ketat 24-22, 26-24 di pertandingan babak pertama.
Di putaran kedua, Kamis (1/8) hari ini, Greysia/Apri akan menghadapi ganda putri Prancis, Delphine Delrue/Lea Palermo. Ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pasangan. Di atas kertas, Greysia/Apri seharusnya bisa menang dan lolos ke perempat final.
Dikutip dari badmintonindonesia.org, Â Apriyani mengatakan bahwa mereka masih beradaptasi dengan kondisi lapangan di Huamark Indoor Stadium yang cukup berangin. Karenanya, di laga pertama kemarin, mereka beberapa kali tidak dapat mengantisipasi bola di saat-saat kritis adu setting.
Â
"Untuk menghadapi lawan besok, persiapannya lebih ke pikiran kami, tidak boleh lengah di tiap pertandingan. Walaupun di atas kertas kami lebih diunggulkan, kalau masuk lapangan ya 0-0 lagi," ujar Greysia seperti dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/8307.