Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Greysia/Apri, Ayo "Bangun Tidur" di Bangkok

1 Agustus 2019   07:36 Diperbarui: 1 Agustus 2019   15:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu, diharapkan bangkit di Thailand Open 2019/Foto: Republika

Apa kabar ganda putri Indonesia?

Di mana ganda putri kita dalam turnamen bulutangkis BWF World Tour superpadat yang digelar selama bulan Juli hingga awal Agustus ini? Kok sepi-sepi bae?

Selama Juli kemarin, penampilan ganda putri bak tengah tiarap. Mereka seperti tengah 'tertidur' setelah pencapaian bagus di tahun lalu. Bahkan, tidak hanya Juli, dalam tiga bulan terakhir, ganda putri kita tidak mampu meraih hasil menggembirakan.

Faktanya, di Indonesia Open 2019 yang berlangsung pada 16-21 Juli di Istora Gelora Bung Karno, enam ganda putri Indonesia langsung 'habis' di babak awal. Termasuk dua pasangan yang diproyeksikan untuk tampil di Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriani Rahayu dan Della Destiara Haris/Amelia Rizki. Diharapkan meraih hasil bagus di kandang sendiri, keduanya malah terhenti di putaran kedua.

Sepekan kemudian, di Japan Open 2019, ganda putri lagi-lagi meraih hasil minimalis. Dari tiga pasangan yang dimainkan, hanya Greysia/Apri yang meraih hasil lumayan. Mereka terhenti di perempat final dari lawan yang juga mengalahkan mereka di Indonesia Open, yakni ganda Korea, Kim so-yeong/Koong Hee-yong. Sementara Della/Rizki malah langsung out di putaran pertama.

Rentetan hasil ini patut membuat kita cemas. Sebab, semakin mendekati Olimpiade 2020, penampilan ganda putri Indonesia justru menunjukkan tren menurun. Terlebih pasangan Greysia/Apri yang memang menjadi harapan utama.

Padahal, di tahun 2018 lalu, penampilan Greysia/Apri cukup konsisten. Mereka rutin minimal masuk semifinal di turnamen BWF World Tour. Mereka bahkan sempat berada d rangking 4 dunia.

Simak beberapa catatan berikut. Greysia/Apri berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2018 pada awal Agustus di Tiongkok. Selangkah lagi mereka ke final. Namun, dihentikan ganda putri Jepang, Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara yang akhirnya jadi juara.

Sebulan kemudian, Greysia/Apri juga masuk semifinal dan meraih perunggu di Asian Games 2018. Lagi-lagi mereka kalah dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang merupakan peraih medali emas Olimpiade 2016.

Selain itu, Greysia/Apri mampu masuk tiga final turnamen BWF World Tour, dengan dua diantaranya berakhir juara dan satu runner-up di Indonesia Masters usai kalah dari Misaki/Ayaka di final.

Tahun lalu, ganda putri Jepang memang bak menjadi batu karang yang sulit dilewati ganda putri Indonesia. Greysia/Apri memang bisa mengalahkan ganda top Malaysia, Thailand dan bahkan ganda juara dunia 2017 asal Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan. Namun, ketika bertemu pemain Jepang, ceritanya beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun