Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ganda Campuran Indonesia Kalahkan Juara Dunia, Semoga Bukan Kejutan Sesaat

26 Juli 2019   15:56 Diperbarui: 27 Juli 2019   07:00 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, mereka juga sudah mengantisipasi penempatan bola Siwei/Yaqiong yang selama ini memang susah karena banyak bola silang. Gloria bermain bagus sebagai 'tukang block' di depan dan Hafiz menjadi 'tukang gebuk' di belakang.

"Kunci yang paling penting dari kemenangan hari ini adalah bisa mengurangi kesalahan sendiri, yang kedua dari servisnya. Kami menerapkan permainan cepat, bikin mereka lari-lari dan ungguli permainan depan. Kami juga lebih tenang dalam mengembalikan bola-bola mereka," ungkap Hafiz seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Duel sesama pemain Indonesia di semi final, pastikan satu 'tiket' ke final

Menariknya, di babak semifinal yang akan digelar Sabtu (27/7) hari ini, Hafiz/Gloria akan menghadapi rekan senegaranya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Praveen/Melati lolos ke semi final setelah juga membuat kejutan hebat. Pasangan unggulan 7 ini mengalahkan ganda terbaik Thailand yang menjadi unggulan 4, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-15, 21-15 hanya dalam waktu 31 menit.

Praveen Jordan/Melati juga lolos ke semifinal/Foto: Bulutangkis.com
Praveen Jordan/Melati juga lolos ke semifinal/Foto: Bulutangkis.com
Dengan demikian, Indonesia memastikan satu tiket final ganda campuran di turnamen Japan Open 2019. Lawannya nanti adalah pemenang antara pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying atau pasangan Tiongkok, Wang Yolu/Huang Dongping.

Ah, semoga saja, kejutan di perempat final ini bukanlah kabar gembira sesaat. Namun, bisa berlanjut hingga final dan akhirnya berbuah gelar. Karena memang, sejak pensiunnya Liliyana Natsir yang membuat pasangan legendaris, Tontowi Ahmad/Liliyana 'buyar', Indonesia kesulitan meraih gelar di sektor ganda campuran.

Meski, di tahun 2019 ini, dua pasangan ganda campuran Indonesia ini sebenarnya mampu beberapa kali tampil di final turnamen BWF World Tour. Praveen/Melati tiga kali ke final. Yakni India Open, New Zealand Open dan Australia Open. Namun, semuanya berakhir sebagai runner-up. Begitu juga nasib Hafiz/Gloria di final German Open.

Ah, semoga Tokyo memunculkan berita berbeda. Semoga ganda campuran Indonesia bisa membawa pulang gelar dari turnamen yang sudah digelar sejak 1977 tetapi baru memainkan nomor ganda campuran sejak 1982. Apalagi, ganda campuran Indonesia sudah cukup lama tidak juara di Japan Open. 

Kali terakhir pasangan ganda campuran Indonesia yang juara atas nama Muhammad Rijal/Vita Marissa di tahun 2008 atau 11 tahun lalu. Semoga kali ini bisa juara. Salam bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun