Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadapi Brasil di Final, Peru Bisa Apa?

5 Juli 2019   09:17 Diperbarui: 5 Juli 2019   09:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertemu Brasil, bisa apa Peru?

Pertanyaan itu layak dimunculkan. Beberapa orang pastinya memprediksi bila Peru bakal kembali dibantai Brasil di final seperti halnya pertemuan mereka di fase grup. Namun, beberapa orang lainnya meyakini, Peru sudah mengambil pelajaran dari kekalahan di fase grup lalu. Kali ini, mereka akan tampil mengejutkan di final. Mana yang benar?

Semua orang boleh punya prediksi. Dan apapun prediksinya, saya kok cukup yakin bila final Copa America 2019 nanti tidak akan memunculkan hasil "berat sebelah". Rasanya tidak akan ada pembantaian dengan skor mencolok. Sebab, Peru pastinya tidak akan mau melewatkan begitu saja kesempatan tampil di final.

Apalagi, dua pemain Peru, Edison Flores dan Paolo Guerrero berpeluang menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen ini. Keduanya sudah mencetak dua gol, sama dengan tiga pemain Brasil, Everton, Philippe Coutinho dan Roberto Firmino. Termasuk pemain senior Peru, Jefferson Farfan (34 tahun) yang sudah mengemas satu gol. 

Karenanya, jelang final yang akan digelar di Estadio Maracana di Rio de Janeiro pada Minggu (7/7) sore waktu Brasil, saya mengandaikan pelatih Peru, Ricardo Gareca menyampaikan kalimat begini kepada Paulo Guerrero cs.

"Kita tidak setiap tahun (penyelenggaraan Copa America) bisa tampil di final. Karena itu, jangan sia-siakan peluang ini. Keluarkan kemampuan terbaik dan semangat kalian. Kalaupun harus kalah, tidak boleh ada kepala yang tertunduk karena kalian sudah melakukan yang terbaik". 

Brasil yang meski lebih diunggulkan untuk juara, pastinya enggan meremehkan Peru. Pelatih Brasil, Tite, pastinya sudah mewanti-wanti anak asuhnya bahwa Peru kali ini bukanlah tim yang mereka bantai pada penyisihan grup lalu. Sebab, bila teralu jumawa dan kepedean, Brasil bisa saja bernasib seperti Chile.

Satu fakta lainnya, Tite pastinya paham. Meski Peru sudah sangat lama tidak pernah juara, tetapi penampilan mereka dalam beberapa tahun terakhir juga tidak bisa dibilang buruk. Di Copa America edisi 2011 dan 2015, Peru berhasil menempati peringkat tiga. Tahun 2016 lalu, mereka juga tampil di perempat final sebelum kalah dari Kolombia lewat adu penalti.

Jadi, bisa apa Peru di final nanti? Bisa saja mereka membuat kejutan dan menghancurkan mimpi pemain-pemain Brasil untuk meraih gelar kesembilan sekaligus mengakhiri penantian 12 tahun. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun