Sebenarnya, bagaimana caranya agar tulisan kita tidak sepi pembaca?
Bila harus menjawab pertanyaan ini, saya yakin sampean (Anda) memiliki jawaban yang keren-keren. Mungkin ada yang menjawab bisa dengan menulis tema tulisan yang sedang ramai (viral) dan menarik perhatian banyak orang.
Atau juga 'nebeng promosi' di Kompasianer top yang tulisannya banjir pengunjung dengan menyelipkan tautan tulisan kita. Ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Namun, saya tertarik untuk mengikuti apa yang telah dilakukan Ebiet G Ade setelah panggung pertamanya yang ditinggalkan penonton. Bahwa, Ebiet melakukan intropeksi mengapa penonton awalnya pergi.
Seperti penuturannya, sejatinya bukan hanya karena dirinya pendatang baru dan belum dikenal orang, tetapi mungkin juga caranya dalam mempersiapkan diri jelang tampil yang dianggap orang lain membosankan.
Hal terpenting adalah respons yang ditunjukkan Ebiet. Panggung pertamanya itu tidak membuatnya menyerah. Justru, ia semakin bersemangat. Ia terus berproses menjadi penyanyi hebat. Pada akhirnya, ia masuk depar rekaman dan orang pun tahu kemampuannya.
Andai setelah panggung pertama itu, Ebiet jadi tidak pede dan tidak mau lagi tampil, kita mungkin tidak akan pernah tahu betapa Indonesia memiliki "Bob Dylan" yang tidak hanya piawai beryanyi, tetapi juga menulis lagu dan memainkan gitar.
Sama saja dengan penulis, bila karena tulisan pertamanya yang diunggah ternyata sepi pembaca lantas semangat menulisnya ambruk, dia tidak akan pernah menjadi besar di bidang tulis menulis.
Memang, sebagai pendatang baru, tidak mudah untuk meyakinkan pembaca agar mau "mampir" membaca tulisan kita. Butuh usaha lebih. Tetapi, yakinlah bahwa itu sejatinya hitungan waktu.
Terpenting adalah tetap rutin menulis. Bukannya sekali menulis lantas menghilang berhari-hari apalagi berbulan-bulan (tidak menulis lagi). Karena dengan terus menulis, dengan rajin mengunggah tulisan dan berbagi komentar dengan penulis lainnya, lama-kelamaan, kita juga akan dikenal. Lama-lama, orang juga akan penasaran membaca tulisan kita.
Nah, setelah rajin menulis, penting untuk berproses menghasilkan tulisan lebih baik. Bisa dengan mengamati tulisan-tulisan orang lain yang acapkali jadi headline, terpopuler, atau mendapat nilai tertinggi.Â