Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Pemain-Pemain Gagal" di Timnas Brasil, Akhirnya Juara Copa America?

15 Juni 2019   14:29 Diperbarui: 15 Juni 2019   14:42 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coutinho memimpin kemenangan Brasil di laga perdana Copa America 2019/Foto: Sportskeeda

Seandainya sampean (Anda) terlahir sebagai warga Brasil yang tentu saja mencintai sepak bola sejak lahir, rasanya sampean tidak akan kesulitan bila disodori pertanyaan, "mana yang lebih bergengsi antara Piala Dunia atau Copa America?". Tentu saja, Piala Dunia dan Copa America punya level berbeda. Lha wong level dunia dibandingkan dengan level benua.

Karenanya, dalam kaitan dengan pertanyaan itu, warga Brasil yang 'gila bola' pastinya akan lebih puas bila tim nasional negaranya bisa menjadi juara dunia keenam kalinya.

Namun, bagi publik Brasil sekarang, rasanya bukan lagi eranya membanding-bandingkan Piala Dunia dengan Copa America. Harapan warga Brasil sekarang hanya satu: melihat tim nasional mereka kembali meraih trofi. Pasalnya, sudah lebih dari satu dekade, tim Samba tidak lagi meraih piala.

Di Piala Dunia, Brasil kali terakhir juara dunia tahun 2002. Sementara di Copa America, Brasil terakhir kali merayakan gelar di tahun 2007 atau 12 tahun yang lalu. Bahkan, setelah juara tersebut, di tiga edisi Copa America berikutnya, Brasil bahkan tak pernah mampu lolos ke semifinal.

Malah di Copa America 2016 lalu yang digelar di Amerika Serikat, Brasil langsung rontok di fase grup karena kalah bersaing dengan Peru dan Ekuador. Tentu saja, itu aib bagi Timnas Brasil.

Karenanya, mumpung Copa America tahun 2019 ini digelar di Brasil, mumpung Timnas Brasil menjadi tuan rumah, fans Brasil pastinya berharap timnas mereka bisa kembali juara seperti di era Robinho dkk tahun 2007 silam ketika mengalahkan Argentina 3-0 di final.

Bisakah Timnas Brasil mengakhiri rasa penasaran untuk kembali merajai Copa America bisa berakhir manis di tahun ini?

Tentu saja, perjalanan masih panjang untuk menuju final yang digelar 7 Juli nanti. Lha wong turnamennya baru dimulai tadi malam. Tetapi yang jelas, Brasil berhasil memulai upaya memburu gelar Copa America 2019 dengan hasil hebat.

Ya, meski telat panas, Brasil akhirnya menang meyakinkan, 3-0 atas Bolivia di laga perdana Grup A yang digelar di Estdio do Morumbi di So Paulo, Jumat (14/6) tadi malam sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Tiga gol Brasil ke gawang Bolivia, dua diantaranya dicetak Philippe Coutinho lewat penalti di menit ke-50 dan sundulan di menit ke-53, plus gol indah Everton di menit ke-85.

Selain Brasil dan Bolivia, Grup A Copa America 2019 dihuni Peru dan Venezuela. Merujuk pada tiga lawan di fase grup tersebut, seharusnya, Brazil bisa menjadi dua tim peringkat teratas untuk lolos ke babak perempat final.

Sekadar informasi, Timnas Brasil di Copa America 2019 tanpa Neymar yang mengalami cedera. Memang, Neymar di tahun ini lebih banyak 'menghilang' dari lapangan karena gangguan cedera. Malah, dia lebih sering muncul di media bukan karena aksi-aksi hebatnya di media, tetapi karena perilaku kontroversialnya. Terakhir dugaan perkosaan yang dia lakukan pada seorang perempuan di Paris.

Namun, sekontroversi apapun, Neymar tetaplah salah satu 'aset' paling berharga bagi sepak bola Brasil merujuk pengalaman, kualitas, dan juga skill individu kelas dewa. Meski, tanpa Neymar pun, Brasil sejatinya berpeluang juara karena dihuni pemain-pemain sarat berpengalaman di kompetisi Eropa.

Lalu, siapa saja pemain Brasil di Copa America 2019?

Beberapa pemain Brasil di Copa America tahun ini merupakan pemain yang sama dengan yang tampil di Copa America 2016 saat Brasil gagal total. Diantaranya kiper Alisson Becker, bek Marquinhos dan Dani Alves, Coutinho juga Willian yang diplot sebagai pengganti Neymar.

Selain nama-nama tenar itu, Tite selaku pelatih Brasil juga membawa 'pemain baru' yang melakoni debut di Copa America seperti Roberto Firmino (Liverpool), David Neres (Ajax Amsterdam), Richarlison (Everton) juga Everton Soares.

Ketika mengalahkan Bolivia, Tite memainkan skema menyerang 4-3-3 dengan Firmino, eres dan Soares sebagai penyerang, lalu Coutinho, Fernandinho dan Casemiro sebagai pemain tengah. Sementara kwartet Felipe Luis, Dani Alves, Marquinhos dan Thiago Silva menjaga pertahanan di depan Alisson Becker.

Merujuk nama-nama yang dibawa Tite di Copa America 2019, Timnas Brasil sejatinya tampil dengan mayoritas pemain lawas. Bahkan, beberapa diantaranya termasuk 'pemain gagal' di Copa America 2016 silam.

Lalu, mengapa Tite masih membawa mereka?

Terlepas dari kualitas permainan yang masih terjaga sehingga mereka masih pantas membela Brasil, Tite sepertinya memberikan kesempatan lagi kepada mereka untuk menebus kesalahan pada Copa America edisi 2016 silam.

Siapa tahu, motivasi pemain-pemain lawas (kecuali Dani Alves yang jadi bagian tim juara 2007) untuk menebus kegagalan tiga tahun silam, bisa menjadi energi besar yang menguatkan Timnas Brasil untuk memburu gelar. Sebab, bagaimanapun, generasi Coutinho dkk tentunya ingin dikenang sebagai angkatan juara, bukan generasi gagal.

Rekor Kurang Apik Tuan Rumah

Dan satu lagi, berbicara Copa America, dalam lima edisi terakhir, ada tren yang tidak berpihak pada tuan rumah. Bahwa, dari lima penyelenggaraan Copa America terakhir, hanya satu tim tuan rumah yang berhasil juara. Yakni Chile di tahun 2015.

Sementara empat edisi sebelumnya, tuan rumah selalu gagal. Bahkan, hanya satu tuan rumah (Amerika Serikat) yang mampu lolos ke semifinal. Sementara tiga lainnya tereliminasi cepat. Termasuk Argentina yang jadi tuan rumah di tahun 2011 silam.

Namun, Brasil justru punya 'rapor bagus' saat menjadi tuan rumah. Kali terakhir jadi tuan rumah Copa America edisi 1989 silam atau 30 tahun silam, Brasil tampil sebagai juara. 

Pada akhirnya, saya mengucapkan selamat datang Copa America 2019. Mungkinkah Brasil akan juara di rumahnya sendiri? Mungkinkah Lionel Messi yang akhirnya bisa membawa Argentina juara setelah dua kali kalah beruntun dari Chile di final edisi 2015 dan 2016 lalu?

Hanya saja, kita tidak akan bisa melihat langsung keseruan Copa America 2019. Ya, belum ada kabar bahwa turnamen yang usianya bahkan lebih tua dari Piala Dunia (mulai diselenggarakan tahun 1916) ini akan ditayangkan oleh stasiun TV nasional kita (entah bila ada kabar paling baru). Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun