Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berempatilah pada Mereka yang "Kehilangan" Hewan Peliharaan

13 Juni 2019   10:38 Diperbarui: 20 April 2021   11:00 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing bisa menjadi bagian keluarga/Foto: Kucingpedia


 
Apa makna hewan peliharaan bagi sampean (Anda)?

Apakah sekadar hewan yang kebetulan tinggal, berteduh, tidur, dan meminta makan di rumah Anda. Sehingga, ada atau tidak adanya mereka, tidak terlalu berpengaruh pada hari-hari Anda. Toh, mereka sekadar hewan yang kebetulan tinggal, berteduh, tidur dan meminta makan di rumah.

Apakah keberadaan mereka hanya karena hobi musiman yang ketika sedang ramai-ramainya, maka hewan peliharaan tersebut dirawat, disayang, dan diperhatikan segala kebutuhannya. Namun, ketika musimnya telah lewat, maka ia ditinggalkan begitu saja.

Ataukah Anda memandang mereka sebagai makhluk berharga yang lebih dari sekadar hewan peliharaan. Sehingga keberadaan mereka sudah dianggap seperti menjadi bagian keluarga yang dengan segala tingkah polanya, ikut mengisi hari-hari Anda.

Nah, merujuk pada beragam cara pandang orang terhadap hewan pelhiaraan tersebut, tentu saja akan muncul beragam respons ketika ada binatang rumahan yang mati. Namun, penting untuk tidak keliru dalam merespons kabar dari kawan yang tengah berduka karena kehilangan hewan piaraannya

Mungkin ada orang yang dengan mudahnya bilang: "ah, cuma hewan peliharaan, kenapa kok ditangisi?".  Atau juga ujaran: "jangan lebay ah, kan tinggal nyari gantinya".

Ujaran seperti itu, terlepas kurang elok, memang masih bisa dimengerti. Sebab, tidak semua orang bisa memahami dampak sosial dari kabar duka (selain manusia) tersebut. Terutama mereka yang memang tidak pernah punya binatang peliharaan.

Tapi awas, ucapan seperti itu bisa menjadi sangat menyakitkan bagi sang pemilik binatang peliharaan. Bahkan, bukan tidak mungkin, imbas dari ucapan yang mungkin sekadar guyonan itu, perkawanan kita bisa memburuk. Kok bisa?

Dikutip dari popsci.com, dalam artikel berjudul "A pet's death can hurt more than losing a fellow human", para ahli menyimpulkan bahwa ternyata kematian binatang peliharaan bisa lebih menyedihkan daripada kematian teman dan keluarga.

Menurut Leslie Irvine, seorang sosiolog di University of Colorado-Boulder, tidak mengherankan jika seseorang berduka setelah kehilangan hewan peliharaannya. Itu karena mereka sudah menganggap hewan peliharaan tersebut sebagai bagian dari anggota keluarga.

"It's not surprising to me that we feel such grief over the loss of a pet, because in this country at least they are increasingly considered family members," ujar Leslie Irvine dikutip dari https://www.popsci.com/pet-death-grief/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun