Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kita yang Mengantre "Jadwal Pulang"

1 Juni 2019   22:22 Diperbarui: 1 Juni 2019   23:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan Bayu lantas menerawang ke langit-langit kamarnya. Sebagai santri yang pernah mondok di pesantren, dia paham bahwa semua yang bernyawa pasti akan menemui kematian seperti ketetapan di Al-Quran. Namun, tidak ada seorangpun  yang tahu, kapan mereka akan berpulang. Berpulang kepada Tuhan yang telah menciptakannya. 

Seperti kata Pramoedya, mereka akan pulang seorang demi seorang. Laksana seorang demi seorang yang datang ke pasar malam, lantas pulang seorang demi seorang pula. 

Lamunan Bayu di siang itu lantas buyar oleh suara adzan dzuhur yang menggema dari mushola dekat kostnya. Bayu lalu bergegas melangkah dari kamarnya, mengambil air wudhu. Lantas, berganti baju, memakai sarung dan melangkahkan kaki ke musholla untuk sholat berjamaah. 

Usai sholat, dia khusyu melantunkan doa yang sering dibacanya selama Ramadan ini. "Ya Rabb, panjangkanlah umur hamba dan ibu, agar kami bisa bertemu Ramadan tahun depan, agar bisa sungkem dan berlebaran bersama ibu," ucap Bayu pelan dengan mata yang mendadak berembun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun