Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Karena Hobi Asyik Ini, Waktu Berbuka Serasa "Datang Lebih Cepat"

20 Mei 2019   11:34 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca, jadi hobi menyenangkan sembari menunggu waktu berbuka puasa/Foto: Pixabay

Ada banyak cara yang bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa. Umumnya, banyak orang melakukan ngabuburit menjelang adzan Maghrib seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman.

Apapun aktivitas yang dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa, tentunya akan lebih asyik bila kegiatan tersebut memang menjadi hobi kita. Sebab, bila memang sudah hobi, kita akan dengan senang hati melakukannya. Karena dilandasi rasa senang, maka waktu tidak terasa cepat berlalu. Tahu-tahu adzan Maghrib sudah berkumandang.

Apa hobi sampean (Anda) yang biasa dilakukan jelang waktu berbuka? Pastinya bermacam-macam. Bahkan mungkin lebih dari satu. Bagi saya, ada tiga hobi asyik yang bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa. Asyik karena kita tidak perlu bersusah payah untuk melakukannya.

Olahraga ringan, yang penting senang dan badan bugar

Salah satu hobi paling menyenangkan yang bisa dilakukan di waktu sore ketika puasa adalah berolahraga. Tentunya bukan olahraga berat yang menguras tenaga. Sejak masih lajang dulu, sepak bola dan bulutangkis menjadi olahraga kegemaran yang bisa dilakukan di sore hari.

Bukannya sepak bola dan bulutangkis masuk kategori olahraga yang menguras tenaga? 

Bermain bulutangkis jelang waktu berbuka/Foto: Halodoc
Bermain bulutangkis jelang waktu berbuka/Foto: Halodoc

Betul. Tapi, karena dilakukan secara tim dan bermain pasangan (bulutangkis) dan juga menyesuaikan dengan kondisi fisik yang sedang berpuasa, mainnya tidak terlalu diforsir. Terpenting asal gembira di lapangan, badan bisa bugar dan berkeringat, serta waktu pun tidak terasa berlalu.

Kini, setelah berkeluarga, sulit untuk bermain sepak bola di lapangan normal seperti dulu. Sebagai gantinya, menuruti ajakan dua anak yang ketika sore sering merayu ayahnya untuk bermain bola two on two di depan rumah sembari memberikan coaching clinic singkat perihal pengetahuan bermain bola. 

Di lain waktu, berganti berolahraga mengayun raket. Sekalian menanamkan kecintaan terhadap bulutangkis kepada mereka. Anak Indonesia kok tidak suka bulutangkis, terlalu hehe

Membaca buku baru yang mengasyikkan

Sampean yang cinta membaca buku, pastinya tidak akan bingung harus berbuat apa untuk menunggu waktu berbuka puasa. Membaca buku bisa menjadi cara menyenangkan untuk bertemu adzan Maghrib.

Keasyikan menikmati lembar demi lembar buku akan membuat waktu tidak terasa berlalu. Buku bisa menjadi kawan yang asyik. Karenanya, menarik untuk membeli buku buru jelang Ramadan.

Buku Kita, Kata, dan Cinta/Foto Pribadi
Buku Kita, Kata, dan Cinta/Foto Pribadi

Tahun ini, Ramadan saya ditemani oleh buku barunya mas Khrisna Pabichara. Salah satu penulis favorit di Kompasiana ini baru saja 'melahirkan' novel barunya: "Kita, Kata, Dan Cinta".

Sampean yang terbiasa membaca tulisan-tulisannya mas Khrisna di Kompasiana, pastinya hafal dengan gaya penulisannya. Selain nikmat dibaca, tulisan mas Khrisna juga seperti menyentil kita untuk lebih mengenal dan mencintai bahasa Indonesia lewat pilihan diksi yang manis.  

Menulislah, Sampai Adzan Maghrib Tak Terasa Datang Menggema  

Selain membaca, menulis juga menjadi hobi mengasyikkan yang bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka. Sampean yang cinta menulis, pastinya sudah merasakan bahwa ia bisa menjadi aktivitas paling menyenangkan untuk mengenyahkan kebosanan. Bila sudah asyik menulis, waktu satu jam pun tidak akan terasa lama.

Menulis, tanpa terasa adzan maghrib menggema/Foto: Imogen Public Relations
Menulis, tanpa terasa adzan maghrib menggema/Foto: Imogen Public Relations

Hobi inilah yang paling sering saya lakukan pada Ramadan dalam dua tahun terakhir. Terlebih setelah Kompasiana punya 'tantangan' menulis satu hari satu tulisan sepanjang bulan Ramadan yang dikemas lewat event 'Samber THR'. Sore hari menjadi waktu yang tepat untuk menunaikan tantangan tersebut.

Menariknya lagi, hobi menulis ini bukan sekadar hobi. Bila ditekuni, menulis bisa menjadi aktivitas yang menghasilkan (duit). Bukankah asyik bila bisa menekuni hobi sekaligus juga mendapatkan honor. Seperti ujaran terkenal yang seringkali dilafalkan kawan-kawan entreprenuer, bahwa "pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar".

Ah ya, selain tiga hobi asyik yang bisa dilakukan jelang waktu berbuka puasa tersebut, kita tentunya punya pilihan untuk melakukan aktivitas bermanfaat lainnya. Mumpung di bulan Ramadan, kita bisa mengisi waktu jelang berbuka dengan kegiatan yang bisa menambah nilai ibadah kita.

Salah satunya dengan mau meluangkan waktu untuk datang ke masjid guna mendengarkan kajian. Selama Ramadan seperti ini, ada banyak masjid yang mengadakan kajian rutin jelang berbuka puasa. Kita tidak hanya mendapatkan wawasan dan ilmu agama yang bermanfaat, tetapi juga bisa berbuka puasa bersama di masjid yang menyediakan takjil. 

Selain itu, selama Ramadan, kita juga bisa memupuk semangat untuk rajin membaca Alquran jelang waktu berbuka puasa. Jadi, tidak hanya membaca buku, kita juga bisa meluangkan waktu untuk membaca Alquran. Tentunya akan semakin keren bila kecintaan pada Alquran itu bisa terus berlanjut meski nanti Ramadan telah berlalu.

Dengan melakukan berbagai hobi dan aktivitas menyenangkan tersebut, waktu berbuka rasanya tidak akan terasa lama. Karena memang, orang berpuasa sejatinya tidak perlu menunggu waktu berbuka puasa. Apa iya setiap sore kita harus berulang kali melihat jam dinding demi mengetahui waktu berbuka berapa lama lagi seperti saat masa kecil dulu. Dengan melakukan hobi dan aktivitas yang bermanfaat, waktu berbuka tahu-tahu seperti "datang lebih cepat". Salam.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun