Pertama, beberapa pemain yang tampil di edisi 2017 lalu seperti Jonatan Christie, Fitriani, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dan Greysia Polii/Apriani Rahayu, telah berproses menjadi pemain yang lebih matang selama kurun waktu dua tahun ini. Jangan lupakan pasangan ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang juga tampil hebat setelah kembali berpasangan. Hendra ditunjuk sebagai kapten tim Indonesia.
Selain itu, tujuh pemain yang baru pertama kali menjadi bagian tim Piala Sudirman yaitu Melati Daeva Oktavianti, Winny Oktavina Kandow, Shesar Hiren Rhustavito, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto dan Hafiz Faizal, juga tampil apik dala beberapa turnamen BWF World Tour tahun ini.
Kedua, dua lawan Indonesia di fase grup, yakni Denmark dan Inggris, kekuatannya tidak merata di semua sektor. Denmark yang menjadi lawan pertama Indonesia, bertumpu pada sektor tunggal putra lewat Viktor Axelsen, tunggal putri Mia Blichfeldt. Denmark tidak menyertakan ganda campuran senior, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Hanya Boe yang berangkat. Juga tidak ada lagi ganda putri Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen dan ganda yang sudah pensiun.
Sementara di tim Inggris, mereka mengandalkan pasangan senior ganda campuran, Chris Adcock/Gabby Adcock dan juga ganda putra Marcus Ellis/Chris Langridge untuk berupaya mendapatkan poin.
Satu grup dengan Denmark dan Inggris ini merupakan ulangan fase grup Piala Sudirman 2015. Kala itu, Indonesia tampil sebagai juara grup setelah mengalahkan Inggris dan Denmark dengan skor 3-2.
Bagaimana kali ini?
Di laga pertama, Indonesia akan melawan Denmark. Fitriani, Marcus/Kevin dan Greysia/Apri yang sangat mungkin akan tampil, berpeluang memperbaiki hasil di Sudirman Cup 2017 lalu. Ya, dua tahun lalu, ketiganya gagal meraih poin saat melawan Denmark sehingga Indonesia kalah 2-3 di laga terakhir fase grup dan gagal lolos ke perempat final.
Melawan Denmark, sektor tunggal akan krusial. Andai Jonatan Christie atau Anthony Sinisuka Ginting mampu mengalahkan Axelsen, lalu Gregoria Mariska atau Fitriani bisa mengalahkan Mic Blichfeldt, Indonesia berpeluang menang. Sebab, di atas kertas, Indonesia unggul di tiga sektor ganda.
Dikutip dari badmintonindonesia.org, Chef de Mission tim Piala Sudirman Indonesia, Achmad Budiarto bahkan menyebut nomor tunggal putra merupakan salah satu nomor andalan untuk merebut angka kemenangan.
Merujuk performa apik Jojo yang berhasil mengalahkan Axelsen di Malaysia Open 2019 pada awal April lalu, plus jadi juara di New Zealand Open 2019 pada awal Mei lalu, ada harapan dia bisa meraih poin. Pun, Ginting juga punya pengalaman mengalahkan Axelsen. Salah satunya di Piala Sudirman 2017 lalu. Selain Jojo dan Ginting, ada Shesar Hireen Rhustavito yang penampilannya juga menanjak.
Jonatan Christie mengaku termotivasi untuk mengeluarkan penampilan terbaiknya di Sudirman Cup 2019. Bila diturunkan, dia siap meraih poin untuk Indonesia.