Kita tahu, sebelum menang di markas Tottenham Spurs dini hari tadi, Ajax menang 2-1 di markas Juventus pada laga kedua perempat final yang meloloskan mereka ke semifinal. Dan yang paling sensasional, Ajax menang 4-1 di markas Real Madrid pada laga kedua babak 16 besar yang seperti menjadi 'batu loncatan' bagi Ajax hingga sampai di semifinal.
Ajax juga menjadi tim pertama dalam 21 pertandingan yang mampu mencatat clean sheet alias tidak kemasukan gol ketika bertanding di markas Tottenham Spurs di Liga Champions. Sebelumnya, tim-tim top seperti Manchester City, Borussia Dortmund, Inter Milan dan bahkan Barcelona, gawang mereka jebol saat bermain di markas Spurs.
Pemain belakang Ajax, Matthijs de Light juga menorehkan sejarah sebagai pemain termuda yang menjadi kapten tim yang tampil di semifinal Liga Champions. Bek yang kini menjadi incaran Manchester United dan Real Madrid ini kini berusia 19 tahun 261 hari.
Dituntaskan di Amsterdam pekan depan
Namun, bagi suporter Ajax dan juga loyalis pecinta Ajax, kemenangan atas Tottenham Spurs ini tentunya bukan hanya tentang data statistik. Lebih dari itu, kemenangan ini menjadi bekal penting untuk bisa berangkat ke Stadion Wanda Metropolitano di Kota Madrid yang merupakan venue final Liga Champions pada 1 Juni mendatang.
Bila harus sedikit lebay, bolehlah menyebut Ajax kini sudah memijakkan satu langkah mereka di final. Mereka tinggal menuntaskan di laga semifinal kedua yang akan digelar di Amsterdam Arena pada Rabu (8/5) tengah pekan depan.
Bila memakai ilmu gathuk, kita bisa berujar: "Bermain di markas Tottenham saja, Ajax mampu menang 1-0. Bila bermain di kandang sendiri, Ajax bakal bisa menang dengan skor lebih besar". Masalahnya, ilmu gathuk seringkali tidak berlaku di sepak bola.
Pekan depan, Tottenham Spurs pastinya akan bermain habis-habisan untuk bisa comeback dan membalik ketertinggalan. Apalagi, Tottenham akan kembali bisa memainkan Son Heung-min yang menjadi pahlawan kemenangan timnya saat menyingkirkan Manchester City di perempat final.
Ah ya, satu lagi, Ajax punya anomali di musim ini. Mereka tampil luar biasa di laga away tetapi acapkali tampil gagap di kandang sendiri. Faktanya, saat melawan Real Madrid di laga pertama babak 16 besar, mereka kalah 1-2. Ajax juga ditahan Juventus 1-1 di laga pertama babak 16 besar.
Namun, dengan kini hanya berjarak 90 menit plus beberapa menit, Ajax yang berbekal kemenangan 1-0, tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan membuat sejarah lolos ke final.Â
Mereka juga pastinya tidak mau dipaksa memainkan extra time alias perpanjangan waktu apalagi adu penalti semisal karena Tottenham juga menang 1-0 di Amsterdam Arena.Â