Selain Zaccheroni juga ada nama Sven-Goran Eriksson. Untuk kali pertama, pelatih berpengalaman asal Swedia yang pernah membawa Lazio juara Serie A pada tahun 2000 ini akan merasakan atmosfer Piala Asia bersama tim yang ditanganinya, Filipina. Eriksson yang pernah melatih Inggris di Piala Dunia 2002 dan 2006, baru empat bulanan melatih Filipina. Dia dikontrak pada bulan Oktober.
Namun, Eriksson sudah melakukan 'pemanasan' dengan tampil di Piala AFF 2018 pada November-Desember 2018 lalu. Hasilnya, Filipina dibawanya ke semifinal sebelum dihentikan Vietnam yang akhirnya menjadi juara. Filipina bahkan mengungguli Indonesia di fase grup.
"Perang Bintang" Pelatih di Grup C
Di Piala Asia 2019, Filipina berada di Grup C bersama tim favorit, Korea Selatan, Tiongkok dan juga Kyrgystan. Filipina akan melakoni pertandingan pertamanya melawan Korea Selatan pada 7 Januari nanti.
Menariknya, Korea Selatan yang menjadi lawan Filipina dan biasanya dilatih "pelatih lokal", kali ini juga memilih orang luar berstatus "world cup coach". Korsel kini dilatih mantan pelatih Timnas Portugal di Piala 2014, Paulo Bento.
Kali ini, dengan beberapa pemain top yang bermain di Eropa, salah satunya striker Son Heung-min tengah tampil bagus di Tottenham Hotspur, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang diunggulkan untuk bisa tampil di final. Namun, Bento menolak bila Korsel disebut favorit utama.
"Saya yakin kami akan mampu bermain bagus, tetapi kami bukan satu-satunya tim yang bersaing memburu gelar. Tim-tim lain juga siap menjadi juara. Saya tidak berpikir kami favorit utama di turnamen ini," ujarnya.
Dan, Grup C seolah menjadi 'perang bintang' pelatih dengan nama tenar. Selain Eriksson dan Bento, juga ada nama Marcello Lippi yang menangani Timnas Tiongkok. Penggemar Liga Italia 90-an pastinya mengenal nama Lippi, pelatih berambut putih dengan cerutu besar di tangannya ketika pertandingan.
Lippi pelatih terakhir yang membawa Juventus jadi juara Liga Champions pada 1996 silam dan juga sukses membawa Italia menjadi juara di Piala Dunia 2016, diharapkan menjadi "tukang sulap" bagi Timnas Tiongkok untuk berprestasi di Piala Asia 2019.
Ya, bersama Lippi yang kini berusia 70 tahun, Tiongkok berharap bisa mengulang atau bahkan melebihi pencapaian terbaik mereka di Piala Asia kala menjadi finalis di edisi 2004 dan 1984.