Pada akhirnya, saya ingin mengandaikan sukses tunggal putra Indonesia meraih gelar di tahun 2018 ini bak mendaki sebuah gunung tertinggi. Mereka sebenarnya punya kemampuan untuk sampai di puncak. Kalaupun di lain hari mereka ternyata gagal dan berhenti di lereng, mungkin mereka lupa jalan menuju puncak atau kondisi mereka memang tidak siap.
Semoga di tahun 2019 nanti, penampilan tunggal putra Indonesia tidak lagi labil. Apalagi, tahun 2019 akan menjadi periode penting untuk "perebutan tiket" lolos ke Olimpiade 2020.
Mungkin sulit untuk menjadi juara di setiap turnamen yang diikuti merujuk ketatnya persaingan di tunggal putra. Tetapi, ketika mampu juara, seharusnya juga mampu rutin tampil di babak-babak penting.
(* ah ya, tulisan ini diniatkan bersambung, berikutnya bergiliran untuk sektor tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Semoga niatnya terwujud. Â Salam bulutngkis.