Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Timnas Indonesia Tanpa Pemain Papua di Piala AFF 2018

2 November 2018   09:52 Diperbarui: 2 November 2018   12:09 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk kali pertama, Timnas Indonesia akan tampil di Piala AFF 2018 tanpa pemain Papua/Foto: Kompas.com

Benar. Saya percaya, pelatih pasti punya pertimbangan matang perihal 23 nama yang dimasukkan dalam timnas untuk Piala AFF kali ini. Salah satunya penampilan terkini dari pemain. Ambil contoh Alberto "Beto" Goncalves. Saat ini, meski usianya sudah 37 tahun, tetapi harus diakui, pemain naturalisasi asal klub Sriwijaya FC ini merupakan finisher paling ganas.

Pun di lini tengah, nama-nama seperti Febri Haryadi dan Irfan Jaya, tengah dalam performa yang bagus. Keduanya juga bisa bermain padu dengan Evan Dimas Darmono dan Zulfiandi yang menjadi "nyawa" Indonesia di lini tengah.

Nah, bicara padu, seperti dikutip dari Kompas, faktor keterpaduan pemain menjadi pertimbangan utama. Terlebih, Pelatih Timnas, Bima Sakti yang baru hitungan pekan ditunjuk meneruskan kinerja Luis Milla dan tidak punya banyak waktu untuk melakukan pemantauan pemain lagi, pastinya menjadikan skuad era Milla sebagai referensi utama.

Bima Sakti menyebut ke-23 pemain yang dipanggil merupakan kombinasi pemain usia 23 yang bermain pada Asian Games 2018 dengan para pilar senior. "Perpaduan ini telah kami coba saat melakoni tiga laga uji coba internasional melawan Mauritius, Myanmar, dan Hong Kong," ujar Bima dikutip dari Kompas.

Meski, menurut saya, bila acuannya adalah penampilan terkini sang pemain, sejatinya masih ada beberapa posisi yang bisa diisi oleh pemain Papua. Ambil contoh Todd Ferre. Dia tampil bagus di Piala Asia U-19 bersama Timnas U-19. Todd Ferre bisa naik kelas ke Timnas Senior.

Dengan skill olah bola di atas rata-rata pemain Indonesia, pemain berusia 19 tahun ini bisa menjadi "senjata rahasia" Timnas di Piala AFF 2019. Meski jadi pemain cadangan, kita butuh pemain supersub sekelas Todd. Todd bisa mewarisi cerita hebat Kakak Boci--pangggilan Boaz Solossa--yang dulu mengawali debut di Piala AFF di usia 18 tahun.

Nama Yanto Basna yang musim ini tampil di Liga Thailand (Thai League 2) bersama klub Khon Kaen FC, juga dinilai oleh warganet layak dipertimbangkan masuk Timnas. Pemain kelahiran Sorong yang kini berusia 23 tahun ini dianggap lebih matang dan berhasil membawa klubnya ada di papan atas Thai League 2.

Tetapi memang, pada akhirnya, dalam pemanggilan seperti ini, di negara manapun, rasanya mustahil bisa menyenangkan semua pihak. Pihak pemain maupun tim yang tidak ikut masuk tim, tentunya merasa kecewa. Apalagi, setiap orang pastinya punya penilaian berbeda tentang kualitas pemain.

Namun, dalam hal ini, yang kita butuhkan adalah kepercayaan dan kebersamaan. Kita perlu percaya bahwa pelatih yang paling tahu kebutuhan tim. Selain urusan kekompakan tim, pelatih pastinya memiliki pertimbangan matang dalam membawa setiap pemain di tiap posisi. Semoga memang seperti itu.

Dan yang lebih penting, saatnya kita menjaga kebersamaan. Dengan Jumat (9/11/2018) pekan depan, Timnas sudah mengawali penampilan di Piala AFF 2018 dengan bertanding away ke Singapura, sudah seharusnya kita menyatukan dukungan untuk Timnas dan mengurangi friksi. Toh, keputusan (pemanggilan pemain) sudah diambil. Terpenting sekarang adalah fokus ke turnamen.

Pun, tidak perlu lagi berkomentar nyinyir semisal meragukan pengalaman dan kemampuan Bima Sakti melatih Timnas seperti beberapa berita yang berseliweran di media sosial. Kita doakan saja yang terbaik untuk Bima dan Timnas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun