Bila sekadar mengandalkan atribut "pernah bekerja di pabrik koran", rasanya saya tidak akan dipercaya menjadi narasumber workshop di kampus dan di dinas pemerintahan, ataupun menjadi juri lomba blog. Â Lha wong ada banyak yang sama seperti saya ataupun yang masih aktif bekerja di pabrik koran dan mereka lebih hebat dari saya.
Tentunya, tidak sekadar menulis, merajut jejaring juga penting. Dan, Kompasiana menawarkan itu. Tak hanya kesempatan saling "berkunjung ke rumah" Kompasianer lewat berbalas komentar artikel yang ditulis, Kompasiana juga memungkinkan 'warganya' bertemu di dunia nyata lewat acara Kompasiana Visit, Kompasiana OnLoc ataupun Nangkring.Â
Jadilah saya bisa mengenal beberapa senior Kompasianr di Surabaya dan sekitarnya seperti Mbak Avy, Mbak Nurul, pak Mawan Sidarta, juga Mas Selamet Hariadi dan mas Arif Khunaifi.
Sangat mungkin, bukan saya saja yang telah merasakan peluang branding diri yang (tanpa sadar) didapat lewat Kompasiana. Bahkan, konon, ada beberapa kawan yang telah merasakan Kompasiana sebagai peluang branding diri dalam artian sebenanya. Yakni bisa bertemu jodoh karena menulis di Kompasiana.
Selamat genap 10 tahun Kompasiana. Seperti kalimat yang sering saya sampaikan ke kawan yang berulang tahun, "semoga senantiasa sehat, lapang rezeki dan berkah/ bermanfaat bagi banyak orang". Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H