Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merasa Berlebihan Ingin Dihormati Orang Lain, Wajarkah?

28 Oktober 2018   17:20 Diperbarui: 31 Oktober 2018   08:44 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila orang yang memiliki keilmuan tinggi bersikap seperti itu, apa iya sudah selaras dengan ilmu padi yang semakin berisi akan semakin merunduk. Bila orang yang baru saja berhaji masih tergoda ingin berlebihan dihormati orang lain, apa iya sudah sesuai dengan semangat haji mabrur yang berarti semakin baik ibadah dan sikapnya kepada orang lain selepas pulang dari tanah suci. Bukankah parameter haji mabrur itu dinilai dan dirasakan oleh orang lain yang berinteraksi dengannya? 

Karenanya, menjawab pertanyaan dalam judul tulisan ini, menurut saya tidak elok bila orang yang karena gelar ibadah ataupun gelar pendidikan yang tinggi, lantas merasa berlebihan ingin dihargai orang lain sehingga uring-uringan bila tidak mendapatkan rasa hormat seperti yang diinginkannya.

Lha wong, Sang Pemilik manusia jelas-jelas tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri seperti firman-Nya di surat Luqman ayat 18. Pun, langit saja tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi. Karenanya, setinggi apapun derajat, keilmuan dan gelar, di dunia ini sejatinya kita sama: seorang manusia. 

Seorang manusia yang bila ingin dihormati orang lain, maka harus menghormati orang lain. Tidak perlu ada yang merasa lebih penting dari orang lain. Karena manusia sejatinya bersaudara sama lain dan saling membutuhkan pertolongan orang lain.

Seperti kata eyang Pramoedya Ananta Toer dalam "Cerita Calon Arang", bahwa semua manusia bersaudara satu sama lain. Karena itu, tiap orang yang membutuhkan pertolongan, harus memperoleh pertolongan. Tiap orang keluar dari satu turunan, karena itu satu sama lain adalah saudara". Salam. Barokallah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun