Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Senja Kala Liliyana Natsir dan Penggantinya yang Masih Samar

10 September 2018   07:56 Diperbarui: 10 September 2018   20:56 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liliyana/Tontowi saat menjadi juara dunia 017 di Skotlandia/Foto: Sportku.com

Masalahnya, hingga semester kedua tahun 2018 ini, rasanya belum ada ganda campuran Indonesia yang benar-benar bisa diandalkan menjadi pengganti Liliyana/Tontowi. Harus diakui, dalam hal regenerasi di nomor ganda campuran, kita tertinggal dari Tiongkok yang begitu cepat meremajakan sektor ini.

Memang ada ganda campuran muda yang berpotensi seperti Hafiz Faizal/Gloria Emmanuele Widjaja. Pasangan 23 tahun dan 24 tahun ini sudah menjuarai Thailand Open Super 500 di tahun ini. Juga ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Ricky Karanda/Debby Susanto. Mereka masih berjuang untuk masuk dalam grup ganda campuran elit dunia.

Hanya saja, mereka masih harus "belajar" pada Liliyana bagaimana cara menjaga konsistensi permainan di level tertingggi. Sebab, pemain hebat bukan hanya yang juara di satu turnamen, tetapi konsisten dan sering juara di beberapa turnamen. Konsistensi itu yang membuat Liliyana bisa bertahan lama di level teratas.

PBSI juga membuat keputusan menarik dengan akan memasangkan Tontowi Ahmad (31 tahun) dengan pemain Pelatnas Pratama, Winny Octavina Kandow di turnamen Chinese Taipei Open pada Oktober mendatang. 

Ini menarik. Usia Winny kini baru 19 tahun. Namun, dari sisi prestasi, dia cukup luar biasa. Dia pernah dua kali juara Kejurnas. Terbaru, kemarin (9/9/2018), dia bersama Akbar Bintang Cahyono juara Hyderabad Open 2018 di India dengan mengalahkan ganda campuran terbaik India.

Pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky menyebut Winny di pratama memiliki kelebihan-kelebihan. Perihal keputusan menduetkan dengan Tontowi, dia menyebut sudah berdiskusi dengan Nova Widianto--mantan tandem Liliyana yang kini menjabat asisten pelatih ganda campuran PBSI.

"Dia (Winny) punya kelebihan Seperti power nya bagus, antisipasi bola bagus, pintar dan masih muda. Dari obrolan ini kami sepakat bahwa setelah Asian Games akan kami coba memasangkan mereka," ujar Richard dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Ya, seorang atlet bulutangkis, sehebat apapun dia, pada akhirnya dia akan gantung raket. Begitu pun Liliyana. Dia seorang legend. Dan, pekerjaan rumah bagi PBSI sekarang adalah mencetak penerus-penerus yang bisa melanjutkan pencapaian hebat Liliyana.

Salam bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun