Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Tidak Perlu Ada Dikotomi Peran dalam Membereskan Pekerjaan Rumah

1 September 2018   06:34 Diperbarui: 6 Juni 2021   06:26 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendek kata, melalui memasak, ternyata ada ruang berkomunikasi yang lebih akrab dengan istri dan anak-anak, ada ruang untuk lebih dekat yang tentu saja bagus untuk kondisi di rumah.

Merasakan kesenangan di rumah tidak hanya melalui memasak. Pun, melakukan pekerjaan rumah yang sekiranya ringan, juga bisa menumbuhkan kegembiraan. Bahkan, kita bisa membuat kejutan menyenangkan untuk istri.

Ya, merajut kejutan untuk istri tidak melulu berupa menyisipkan sekotak cokelat di lemari baju, memesan kirim baju untuknya ke rumah, mengajaknya makan malam di rumah makan favoritnya atau apa lha. Tidak hanya itu. Memberesi pekerjaan di dapur (memasak nasi, nyuci baju dan membesihkan piring) sebelum istri terbangun, juga sebuah kejutan.

Tidak percaya? Silahkan dicoba, mumpung akhir pekan. Bila sampean terbangun pagi lebih dulu dari istri, jangan segan untuk berinisiatif membersihkan piring-piring ataupun mencuci baju-baju kotor. 

Bila masih kurang, bisa ditambah dengan menyapu rumah, menyirami taman, membersihkan mobil, motor dan lain-lain. Aktivitas pagi di rumah seperti itu sudah seperti melakukan olahraga ringan pagi hari di dalam rumah. Tapi, Anda akan mendapat bonus hebat, yaitu senyuman dan pelukan istri. Saya bisa menuliskannya karena sudah sering kali mencobanya.

Bagi kami yang mendiami rumah sejak 8 tahun lalu dan sejak 5 tahun lalu hidup berempat bersama dua bocah tanpa jasa pembantu, pekerjaan di rumah tidak akan selesai bila sekadar mendikotomi kerjaan istri atau suami. Tidak ada istilah ruang dapur dan sumur hanya milik istri. 

Rumah milik bersama, ya kerjaan pun diberesi bareng-bareng. Termasuk mendidik anak, juga menjadi tugas bersama. Sebab, itu semua sejatinya bukan sekadar pekerjaan atau tugas, tetapi lebih sebuah kesenangan yang sayang sekali bila dilewatkan atau terlewatkan. 

Selamat pagi, salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun