Pendek kata, melalui memasak, ternyata ada ruang berkomunikasi yang lebih akrab dengan istri dan anak-anak, ada ruang untuk lebih dekat yang tentu saja bagus untuk kondisi di rumah.
Merasakan kesenangan di rumah tidak hanya melalui memasak. Pun, melakukan pekerjaan rumah yang sekiranya ringan, juga bisa menumbuhkan kegembiraan. Bahkan, kita bisa membuat kejutan menyenangkan untuk istri.
Ya, merajut kejutan untuk istri tidak melulu berupa menyisipkan sekotak cokelat di lemari baju, memesan kirim baju untuknya ke rumah, mengajaknya makan malam di rumah makan favoritnya atau apa lha. Tidak hanya itu. Memberesi pekerjaan di dapur (memasak nasi, nyuci baju dan membesihkan piring) sebelum istri terbangun, juga sebuah kejutan.
Tidak percaya? Silahkan dicoba, mumpung akhir pekan. Bila sampean terbangun pagi lebih dulu dari istri, jangan segan untuk berinisiatif membersihkan piring-piring ataupun mencuci baju-baju kotor.Â
Bila masih kurang, bisa ditambah dengan menyapu rumah, menyirami taman, membersihkan mobil, motor dan lain-lain. Aktivitas pagi di rumah seperti itu sudah seperti melakukan olahraga ringan pagi hari di dalam rumah. Tapi, Anda akan mendapat bonus hebat, yaitu senyuman dan pelukan istri. Saya bisa menuliskannya karena sudah sering kali mencobanya.
Bagi kami yang mendiami rumah sejak 8 tahun lalu dan sejak 5 tahun lalu hidup berempat bersama dua bocah tanpa jasa pembantu, pekerjaan di rumah tidak akan selesai bila sekadar mendikotomi kerjaan istri atau suami. Tidak ada istilah ruang dapur dan sumur hanya milik istri.Â
Rumah milik bersama, ya kerjaan pun diberesi bareng-bareng. Termasuk mendidik anak, juga menjadi tugas bersama. Sebab, itu semua sejatinya bukan sekadar pekerjaan atau tugas, tetapi lebih sebuah kesenangan yang sayang sekali bila dilewatkan atau terlewatkan.Â
Selamat pagi, salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H