Memang, sukses itu butuh proses. Namun, melihat bagaimana Tiongkok bisa dengan cepat meraih hasil saat "menceraikan" pasangan Zheng Siwei/Chen Qingchen menjadi Siwei/Huang Yaqiong (Yaqiong sebelumnya berpasangan dengan Lu Kai dan pernah juara All England) yang meraih medali emas di Asian Games 2018 serta Qingchen fokus di ganda putri dan juga berhasil meraih medali emas 2016, kita tentu bertanya: "apa yang membuat bongkar pasang Tiongkok langsung berhasil?".
Ah, semoga konsisten ganda putra Indonesia dalam melakukan regenerasi dan juga meraih sukses, bisa menular ke ganda putri dan juga ganda campuran. Sehingga, di ganda putri kita bisa punya banyak pasangan hebat selain Greysia Polii/Apriani Rahayu dan Della Destiara/Haris/Rizki Amelia Pradipta. Serta, di ganda campuran, kita bisa melihat penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang memang konsisten. Bisa Praveen/Melati ataupun Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Salam bulutangkis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI