Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia dan Pasar Malam, Siapa Pulang di Babak 16 Besar?

29 Juni 2018   14:57 Diperbarui: 29 Juni 2018   14:59 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang menjadi satu-satunya wakil Asia di babak 16 besar setelah menjadi runner-up di Grup H. Bagi Asia, pencapaian ini lebih bagus dibandingkan di Piala Dunia 2014 ketika tidak ada satupun wakil Asia yang lolos bebak 16 besar.

Dan bagi Jepang, Ini merupakan kali ketiga mereka berhasil lolos ke babak 16 besar. Sebelumnya, Tim Samurai Biru juga berhasil lolos ke babak knock out di Piala Dunia 1998 yang menjadi debut mereka, juga di Piala Dunia 2010. Namun, lolosnya Jepang di Piala Dunia 2018 jauh lebih dramatis.  

Hanya butuh hasil imbang agar otomatis lolos tanpa bergantung hasil tim lain, Jepang malah kalah 0-1 dari Polandia di pertandingan terakhir Grup H, Kamis (29/6/2018) malam. Di saat hampir bersamaan, Senegal juga kala 0-1 dari Kolombia.

Jepang pun memiliki poin yang sama dengan Senegal (4 poin), juga selisih gol yang sama 4-4. Kabar bagus bagi jepang, mereka diuntungkan oleh aturan fair play. Poin fair play poin Jepang lebih bagus dibanding Senegal yang dihitung dari jumlah kartu kuning yang diterima pemain kedua tim di babak penyisihan grup, yakni minus 4 berbanding minus 6. Dampaknya, Afrika pun tanpa wakil di babak 16 besar.

"Ini sungguh kejam. Tidak adakah cara yang lebih baik untuk menyusun klasemen akhir di Piala Dunia selain berdasar kartu kuning," ujar Mark Lawrenson, komentator BBC.

Ah, sepak bola itu memang terkadang kejam. Tidak ada jaminan tim yang bermain bagus selalu tersenyum di akhir. Tengok nasib Iran dan Maroko yang walaupun bermain keren sepanjang penyisihan grup, toh mereka tersingkir. Karena memang, sepak bola juga tentang keberuntungan. Seperti Meksiko yang meski kalah 0-3 di pertandingan terakhir, masih bisa lolos ke babak 16 besar.

Ah, rasanya tidak sabar segera menunggu babak 16 besar dimulai. Menunggu drama-drama naik turunnya nasib 'pekerja di lapangan bola' yang kali ini akan lebih 'kejam' karena bakal ada babak perpanjangan waktu dan juga adu penalti.

Menunggu, satu demi satu tim yang akhirnya pergi. Dan seperti kata Pramaoedya, "yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana". Ah, ya, agar menonton laga-laga babak 16 besar Piala Dunia nya lebih seru, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun