Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengagumi Semangat Jerman, Semangat Menentukan Nasib Sendiri

24 Juni 2018   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2018   09:32 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerome Boateng dikartu merah di menit ke-81/Foto: GoalBall/Reuters
Jerome Boateng dikartu merah di menit ke-81/Foto: GoalBall/Reuters
Sampai di sini, skor 1-1 itu rasanya akan menjadi hasil akhir pertandingan. Dengan 10 pemain, Jerman sepertinya susah menambah gol. Bila begitu, Jerman berarti memang harus benar-benar bersiap pulang cepat.

Sebab, bila laga berakhir 1-1, Jerman hanya akan mengemas 1 poin dan Swedia 4 poin. Sementara Meksiko sudah lolos dengan kemenangan 2-1 atas Korsel pada laga dua jam sebelumnya. Artinya, kalaupun Jerman bisa pesta gol ke gawang Korsel di laga terakhir, itu akan percuma bila Swedia "main mata" dengan Meksiko dengan hanya meraih hasil imbang.

Namun, Jerman rupanya tidak mau berjumpa dengan 'skenario' itu. Di masa added time, berawal dari tendangan bebas di samping kanan kotak penalti Swedia, sepakan keras Toni Kroos melengkung seperti pisang dan menghujam ke pojok kiri atas gawang Swedia.

Demi mendapati gol itu, buncahlah kegembiraan pemain-pemain Jerman. Semua pemain berbeut ingin memeluk Kroos. Loew yang biasanya cool, kali ini ikut berteriak-teriak kegirangan. Pun, fans Jerman di tribun yang awalnya pasrah, sontak melonjak dari tempat duduknya.

"Saya merasa ada banyak orang yang akan senang bila Jerman tersingkir. Namun, mereka tidak akan mudah mengirim kami pulang," ujar Kroos dikutip dari Marca.com

Kroos yang jadi bintang lapangan di laga tadi, seolah mengingatkan kembali mereka yang lupa tentang karakter Jerman sebagai tim yang punya DNA pantang pasrah. Karakter pejuang di lapangan yang membuat Jerman telah meraih empat kali juara dunia dan selalu lolos ke semifinal di empat edisi terakhir Piala Dunia.

 Kroos yang sepanjang laga menguasai bola 144 kali dengan akurasi umpan mencapai 93 persen, seperti ingin menunjukkan kembali tentang makna slogan "class is permanent". Bahwa setiap tim bisa saja kalah, tetapi pembeda antara tim bermental juara dan penggembira adalah seberapa cepat mereka move on dan merespons kekalahan.

Ya, hanya tim dengan kualitas bukan musiman yang bisa keluar dari situasi sulit sepanjang pertandingan untuk kemudian menjadi pemenang. Sama sekali tidak mudah bermain dengan tekanan besar harus menang di turnamen sekelas Piala Dunia, tanpa bek andalan, tertinggal gol lebih dulu dan bermain dengan 10 orang di 10 menit terakhir. Namun, Jerman bisa melakukannya dengan cara hebat.

Melawan Korsel di laga terakhir, Jerman bisa tentukan nasibnya sendiri

Memang, kemenangan atas Swedia belum membuat Jerman aman. Setidaknya, di pertandingan terakhir Jerman bisa menentukan nasibnya sendiri untuk lolos ke babak 16 besar tanpa harus menggantungkan nasib pada tim lain. Di laga terakhir Grup F pada 27 Juni nanti, Jerman wajib menang atas Korsel. Di saat bersamaan, Swedia akan menghadapi Meksiko.

Jerman akan menghadapi Korea Selatan di pertandingan terakhir Grup F/Foto: The Guardian
Jerman akan menghadapi Korea Selatan di pertandingan terakhir Grup F/Foto: The Guardian
Kini, Jerman dan Swedia sama-sama punya 3 poin dengan selisih gol sama, 2-2. Di laga terakhir, Swedia bisa saja mengalahkan Meksiko. Apapun masih bisa terjadi. Dan,  bila ingin lolos ke babak 16 besar, Jerman wajib menang dengan gol lebih banyak dari Swedia (andai Swedia juga menang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun