Sebab, bila laga berakhir 1-1, Jerman hanya akan mengemas 1 poin dan Swedia 4 poin. Sementara Meksiko sudah lolos dengan kemenangan 2-1 atas Korsel pada laga dua jam sebelumnya. Artinya, kalaupun Jerman bisa pesta gol ke gawang Korsel di laga terakhir, itu akan percuma bila Swedia "main mata" dengan Meksiko dengan hanya meraih hasil imbang.
Namun, Jerman rupanya tidak mau berjumpa dengan 'skenario' itu. Di masa added time, berawal dari tendangan bebas di samping kanan kotak penalti Swedia, sepakan keras Toni Kroos melengkung seperti pisang dan menghujam ke pojok kiri atas gawang Swedia.
Demi mendapati gol itu, buncahlah kegembiraan pemain-pemain Jerman. Semua pemain berbeut ingin memeluk Kroos. Loew yang biasanya cool, kali ini ikut berteriak-teriak kegirangan. Pun, fans Jerman di tribun yang awalnya pasrah, sontak melonjak dari tempat duduknya.
"Saya merasa ada banyak orang yang akan senang bila Jerman tersingkir. Namun, mereka tidak akan mudah mengirim kami pulang," ujar Kroos dikutip dari Marca.com
Kroos yang jadi bintang lapangan di laga tadi, seolah mengingatkan kembali mereka yang lupa tentang karakter Jerman sebagai tim yang punya DNA pantang pasrah. Karakter pejuang di lapangan yang membuat Jerman telah meraih empat kali juara dunia dan selalu lolos ke semifinal di empat edisi terakhir Piala Dunia.
 Kroos yang sepanjang laga menguasai bola 144 kali dengan akurasi umpan mencapai 93 persen, seperti ingin menunjukkan kembali tentang makna slogan "class is permanent". Bahwa setiap tim bisa saja kalah, tetapi pembeda antara tim bermental juara dan penggembira adalah seberapa cepat mereka move on dan merespons kekalahan.
Ya, hanya tim dengan kualitas bukan musiman yang bisa keluar dari situasi sulit sepanjang pertandingan untuk kemudian menjadi pemenang. Sama sekali tidak mudah bermain dengan tekanan besar harus menang di turnamen sekelas Piala Dunia, tanpa bek andalan, tertinggal gol lebih dulu dan bermain dengan 10 orang di 10 menit terakhir. Namun, Jerman bisa melakukannya dengan cara hebat.
Melawan Korsel di laga terakhir, Jerman bisa tentukan nasibnya sendiri
Memang, kemenangan atas Swedia belum membuat Jerman aman. Setidaknya, di pertandingan terakhir Jerman bisa menentukan nasibnya sendiri untuk lolos ke babak 16 besar tanpa harus menggantungkan nasib pada tim lain. Di laga terakhir Grup F pada 27 Juni nanti, Jerman wajib menang atas Korsel. Di saat bersamaan, Swedia akan menghadapi Meksiko.