Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tak Berjualan Selama Ramadan, Abang Bakso "Paling Kaya" Ini Pilih Beribadah Puasa di Kampung

25 Mei 2018   20:40 Diperbarui: 25 Mei 2018   20:53 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar menyikapi pro kontra warung buka di bulan Ramadan dari tukang bakso (Dok. Pribadi)

Hampir setiap hari, ketika adzan dzuhur dan Ashar, bapak dua anak ini akan langsung bergegas menjawab panggilan sholat. Bahkan, saya pernah kebetulan sholat tepat disampingnya. Seusai sholat, dia tidak terburu-buru kembali ke gerobak baksonya, tetapi menyempatkan sejenak berdzikir dan berdoa. "Kalau kita baik sama orang, Insya Allah mereka juga nggak akan jahat sama kita. Toh, kebanyakan sudah kenal," ujar dia.  

Imam Baihaqi, tukang bakso (Dok. Pribadi)
Imam Baihaqi, tukang bakso (Dok. Pribadi)
Tak berjualan selama Ramadan, pilih beribadah di kampung

Nah, ketika bulan puasa Ramadan seperti ini, Baihaqi memilih tidak berjualan sebulan penuh. Dia tidak mau kucing-kucingan semisal tetap berjualan dan menutup separoh lokasi berjualan baksonya. Dia memilih mudik (pulang kampung) lebih cepat dari kebanyakan orang. "Kalau pas Ramadan, saya pulang ke Kediri mas. Nggak jualan, diniatkan ibadah," kata dia.

Lalu, bila tidak berjualan selama Ramadan, bagaimana dia bisa mendapatkan penghasilan? Baihaqi rupanya seorang perencana keuangan yang baik. Selama berjualan di luar bulan Ramadan, dia menyisihkan sedikit kelebihan dari penghasilannya. Setiap bulan, dia punya celengan/tabungan sendiri. Nah, uang yang dikumpulkan dari kelebihan penghasilan setiap bulan itulah yang akan dia pakai selama Ramadan dan juga menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Libur jualan selama Ramadan, pilih beribadah di kampung/Foto pribadi
Libur jualan selama Ramadan, pilih beribadah di kampung/Foto pribadi
Bagi saya, Baihaqi ini tukang bakso "paling kaya" yang pernah saya kenal selain juga baksonya memang uenak. Demi mengutamakan sholat, dia tidak khawatir jualannya dicurangi orang. Demi memprioritaskan beribadah selama Ramadan, dia rela tidak berjualan. Dalam bekerja, dia tidak sekadar mengejar urusan dunia. Namun, dia sadar, ada yang lebih penting dari itu. Sesuai nama bakso nya, "barokah".

Menurut saya, sikap ikhlas seperti Baihaqi ini yang diperlukan untuk menengahi polemik warung buka ketika puasa. Bahwa, sebenarnya kembali pada sikap pemilik warung/orang yang berjualan apakah tetap berjualan atau tidak di bulan puasa, utamanya di siang hari.

Sebab, toleransi kepada orang yang berpuasa itu muncul dari kesadaran pribadi, sementara aturan hanya menguatkan. Selama tidak ada kesadaran dari diri sendiri, masalah ini akan seterusnya akan menjadi polemik karena toleransi menyangkut hal ini memang tidak bisa dipaksakan. Terlebih, bila menyangkut urusan perut (pendapatan), orang akan bisa melakukan apapun. Termasuk "kucing-kucingan" dengan aturan. Ah, semoga saja semakin banyak orang seperti Cak Imam Baihaqi ini.  Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun